Akuisisi Saham Perusahaan Migas Prancis, Pertamina: Demi Ketahanan Energi RI

Akuisisi Saham Perusahaan Migas Prancis, Pertamina: Demi Ketahanan Energi RI

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 01 Agu 2016 18:32 WIB
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - PT Pertamina (Persero) baru saja mengumumkan akuisisi atas 24,53% saham perusahaan migas asal Prancis, Maurel & Prom. Aksi korporasi ini bertujuan mengamankan pasokan, untuk memenuhi kebutuhan migas di dalam negeri.

Produksi migas di Indonesia terus menurun, sementara kebutuhan meningkat. Cadangan terbukti (proven reserve) minyak Indonesia tinggal 3,6 miliar barel. Dengan kebutuhan mencapai 300 juta barel per tahun, maka minyak Indonesia akan habis dalam waktu 12 tahun lagi bila tidak ada penemuan cadangan baru.

Sebagai salah satu langkah menjaga ketahanan energi nasional, Pertamina sebagai satu-satunya BUMN perminyakan harus mengakuisisi cadangan-cadangan migas di luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini dalam rangka mengamankan kebutuhan kita di dalam negeri. Concern kami ada di cadangannya. Dalam kaitan kemandirian energi, upstream kami kurang, Pertamina harus mengembangkan tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri," kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (1/8/2016).

SVP Upstream Business Development Pertamina, Denie Tampubolon, menambahkan M&P akhirnya diakuisisi Pertamina karena memiliki cadangan migas yang cukup besar, mencapai 205 juta barel.

Aset-aset M&P tersebar di berbagai negara, ada di Afrika, Asia Tenggara, Amerika Utara, juga Eropa. Produksi migas M&P saat ini 30.000 barel oil equivalent per day (boepd).

"Aset utama produksi M&P adalah Gabon, Tanzania, dan Nigeria. Ada juga yang masih eksplorasi di Myanmar, nanti berpartner dengan Petro Vietnam. Di Prancis dan Italia juga ada (blok eksplorasi)," Denie mengungkapkan.

Minyak dari blok-blok milik M&P yang sudah berproduksi di Nigeria dan Gabon spesifikasinya cocok untuk diolah di kilang-kilang Pertamina. Untuk tahap awal ini, Pertamina bakal mendapatkan tambahan pasokan minyak mentah sebanyak 6.000 barel per hari (bph) dari aset milik M&P.

Nantinya setelah Pertamina menguasai mayoritas saham M&P, ditargetkan seluruh produksi migas sebesar 30.000 barel oil equivalent per day (boepd) bisa dipasok untuk kebutuhan Indonesia.

"Nigeria minyaknya bisa dipakai di kilang kita. Kami lihat juga dari Gabon, bisa dilihat di kilang kami, cocok untuk kilang kami. Dengan kami mengendalikan saham M&P, kami optimasi pasokan untuk ke dalam negeri. Sekarang kami bisa dapat 6.000 bph kalau kami kuasai 24,3% saham. Targetnya seluruh produksi perusahaan ini, 30.000 boepd, semua bisa dibawa ke Indonesia, bisa dipakai semua di dalam negeri," tutupnya. (wdl/wdl)

Hide Ads