Sebab, Kalkulasi investasi sampai IRR (internal rate return/tingkat pengembalian modal) telah diselesaikan.
"Jadi betul tax amnesty ini dia tarik ke dalam negeri, nggak dikemanain, nggak menarik. Yang punya uang investor pebisnis juga, jadi pemerintah siapkan, salah satunya di kilang ini. Pembangunan kilang yang tadinya mau berpatner dengan Jepang," ucap Dwi kepada detikFinance ditemui di kantornya, Gambir, Jakarta, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia menuturkan, investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan Kilang Balikpapan ditaksir sebesar US$ 5 miliar untuk 2 tahap dalam 10 tahun. Bagi peserta tax amnesty pemegang dolar, proyek tersebut cukup menggiurkan ketimbang mendepositokannya di bank.
Menurut kalkulasi Pertamina, dibutuhkan investasi sebesar US$ 2,6 miliar di tahap pertama, kemudian US$ 2,4 miliar di tahap kedua, sehingga totalnya US$ 5 miliar.
"Jadi nanti IRR (internal rate return/tingkat pengembalian modal) antara 12%. Bagi yang punya dana dalam dolar, ini menarik," jelas mantan Dirut Semen Indonesia ini. (hns/wdl)