Anggota komisi VII DPR dari fraksi Nasional Demokrat (Nasdem), Kurtubi menyebutkan bahwa pemanfaatan panas bumi sebagai sumber EBT perlu dimaksimalkan lagi.
Hal ini dikarenakan sumber panas bumi di Indonesia sangat melimpah dan tidak bisa diekspor ke negara lain, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya menambahkan bahwa pembangunan pembangkit berbasis EBT harus terus dilakukan untuk mencapai target 23% dari 35.000 MW meskipun investasi EBT masih terbilang mahal. Hal ini dikarenakan menipisnya cadangan energi fosil di dunia membuat bauran energi di masa mendatang sangat dibutuhkan.
"Biaya EBT ini relatif mahal dibanding yang lain. Namun apapun skenarionya harga minyak, yang namanya energi pasti akan meningkat," ujar Kurtubi.
"Kita sudah dorong gas habis-habisan, batu bara juga, PLTA juga, tapi faktanya total kapasitas kita masih relatif lebih kecil," tambahnya. (feb/feb)











































