Alhasil, pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Belawan, salah satu pembangkit yang dioperasikan PLN untuk mengatasi krisis listrik di Sumut, menjadi kurang efisien.
Pasokan gas untuk PLTGU Belawan berasal dari pipa transmisi Arun-Belawan. Dengan harga gas sebesar US$ 13,9/MMBtu, biaya energi primer untuk PLTGU Belawan mencapai sekitar US$ 11 sen/kWh atau setara dengan Rp 1.430/kWh (dengan asumsi kurs dolar Rp 13.000).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau harga gas US$ 13,9/MMBtu, harga bahan bakar listriknya jadi kira-kira US$ 11 sen/kWh," kata Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso, kepada detikFinance di Jakarta, Senin (22/8/2016).
Untuk wilayah-wilayah seperti Pulau Jawa dan Sumatera, harga gas sebesar itu tidak efisien untuk PLN. "Mungkin kalau di daerah-daerah Indonesia Timur masih layak, misalnya kalau di Maluku harga gas US$ 13-14/MMBtu masih relatif murah karena ngangkut batu bara ke sana juga susah," papar Iwan.
Menurut perhitungannya, harga gas yang ideal untuk PLN berkisar antara US$ 6-8/MMBtu. "Idealnya US$ 6-8/MMbtu, terutama untuk di Sumatera dan Jawa. Kalau harga gas bisa US$ 8/MMBtu saja, biaya produksi listrik bisa US$ 900/kWh," dia mengungkapkan.
Pihaknya mendukung upaya pemerintah yang saat ini tengah menyusun kebijakan untuk menurunkan harga gas di dalam negeri. "Energi primer bagaimana agar harganya lebih murah, perlu efisiensi di logistik, pengangkutan, regasifikasi, kita harapkan bisa lebih rendah," cetusnya.
Dengan kondisi harga minyak dan gas yang sedang rendah di pasar dunia, Iwan menyarankan perlu juga dipertimbangkan opsi impor gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG).
Bisa jadi harga LNG dari luar negeri lebih murah ketimbang LNG dari dalam negeri yang harganya di Sumut sudah mencapai US$ 10/MMBtu. "Sekarang harga LNG relatif murah dari Timteng (Timur Tengah). Tapi kan impor dibatasi selama pasokan domestik masih ada," tutupnya.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengkiritik harga gas di Sumut. Menurutnya, harga gas yang mencapai US$ 13,9 itu tak masuk akal.
"Di Sumatera Utara harga gasnya US$ 13,9 per MMBtu, tidak masuk akal itu," ungkap Menko Perekonomian Darmin Nasution saat memimpin Rapat Koordinasi Pembahasan harga Gas di kantornya, Jakarta, Senin (15/8/2016). (hns/hns)











































