Dengan kebutuhan mencapai 300 juta barel per tahun, maka minyak Indonesia akan habis dalam waktu 12 tahun lagi, bila tidak ada penemuan cadangan baru.
Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, yang sekarang menjabat Plt Menteri ESDM, punya cara khusus untuk mencari cadangan-cadangan minyak yang berada di tengah laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang dari tingkat cadangan sudah turun, sekarang kita mau tingkatkan eksplorasi lebih banyak, salah satu caranya kita kerja sama dengan TNI Angkatan Laut di mana nanti kapal-kapal TNI yang berlayar sekalian bisa lakukan studi di laut, karena sekarang minyak kita banyak di laut," kata Luhut, saat ditemui di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Selain itu, Luhut juga berupaya membuat iklim investasi di sektor hulu migas menjadi lebih menarik. Caranya dengan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2010. Aturan ini mengatur biaya operasi yang dapat dikembalikan (cost recovery) dan pajak-pajak di hulu migas.
Revisi PP No. 79/2010 sudah selesai difinalisasi, tinggal ditandatangani Luhut dan diserahkan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita revisi PP 79 agar orang lebih tertarik mencari minyak di laut dalam. Sudah (selesai difinalisasi), tinggal saya baca hari ini, Senin saya tanda tangan dan kita kasih ke Presiden," tutupnya. (wdl/wdl)