Luhut, Darmin, Dirut Pertamina, dan Dirut PGN Rapat Bahas Harga Gas Mahal

Luhut, Darmin, Dirut Pertamina, dan Dirut PGN Rapat Bahas Harga Gas Mahal

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 29 Agu 2016 17:30 WIB
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Hendi Priyono sore ini datang ke Kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Dwi tiba terlebih dahulu sekitar pukul 16.00 WIB dengan mengenakan kemeja putih lengan pendek. Tak lama kemudian, 10 menit berselang, Hendi tiba bersama beberapa orang stafnya.

Menko Perekonomian Darmin Nasution sendiri tiba pukul 16.30 WIB setelah rapat membahas persiapan pertemuan G20 di Istana bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengungkapkan, rapat sore ini akan membahas masalah mahalnya harga gas bumi di dalam negeri.

"Kita mau lapor soal harga gas. Kita tunggu dulu hasilnya ya," kata Wirat sebelum rapat di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Pukul 17.00 WIB, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, yang juga Plt Menteri ESDM, tiba juga di Kemenko Perekonomian. Luhut langsung berjalan dengan langkah cepat menuju lift untuk ikut rapat.

Sebagai informasi, harga gas di dalam negeri yang kelewat mahal dikeluhkan sejumlah pengusaha Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartato tadi pagi.

Singapura, yang tak punya sumber gas bumi, harga gasnya justru bisa lebih murah ketimbang Indonesia. Padahal sebagian pasokan gas untuk Singapura diimpor dari Indonesia.

Harga gas industri di Indonesia menyentuh angka US$ 8-10 per Million Metric British Thermal Unit (MMbtu). Lebih mahal dibandingkan dengan harga gas industri di Singapura sekitar US$ 4-5 per MMbtu, Malaysia US$ 4,47 per MMbtu, Filipina US$ 5,43 per MMbtu, dan Vietnam sekitar US$ 7,5 per MMbtu. (drk/drk)

Hide Ads