Lifting minyak untuk RAPBN 2017 disepakati 815.000 barel per hari (bph). Target lifting yang ditetapkan ini di atas usulan Kementerian ESDM. Sebelumnya ESDM mengusulkan lifting minyak antara 760.000-800.000 bph.
Target lifting minyak akhirnya ditetapkan 815.000 bph karena produksi dari Lapangan Banyu Urip yang dioperasikan oleh ExxonMobil masih bisa ditingkatkan dari 165.000 bph menjadi 200.000 bph.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan target lifting gas dalam RAPBN 2017 ditetapkan sebesar 1,150 juta barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/boepd) sesuai usulan Kementerian ESDM.
Kemudian asumsi Indonesian Crude Price (ICP) ditetapkan sebesar US$ 45/barel. Semua fraksi di Komisi VII DPR menyepakati angka tersebut. "Kita minta pandangan teman-teman semua. ICP indikatornya di angka US$ 45 per barel," ucap Gus Irawan.
Adapun volume BBM bersubsidi disepakati 16,61 juta kiloliter (KL) sesuai usulan ESDM, terdiri dari 16 juta KL minyak solar dan 0,61 juta KL minyak tanah. "Volume LPG 3 kg kita sepakati 7,096 juta ton" tutupnya.
Asumsi-asumsi dasar makro di sektor ESDM yang belum selesai dibahas adalah besaran dana subsidi BBM untuk solar dan minyak tanah, subsidi listrik, dan subsidi energi baru terbarukan (EBT). (dna/dna)