Sementara di tengahnya, sebuah jalur rel lori memanjang menembus jauh ke dalam terowongan. Di atas temboknya yang dicat hijau muda, tertulis tanggal 27 Agustus 1992. Itu merupakan waktu dibangunnya terowongan tersebut.
Terowongan tersebut merupakan lokasi penambangan emas bawah tanah (underground) milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yang dilakukan tertutup atau bawah tanah (underground).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Perusahaan tambang pelat merah ini sendiri pertama kalinya menambang emas di Gunung Pongkor pada tahun 1992, atau 3 tahun setelah cadangan emas ditemukan oleh tim geologi Antam saat melakukan eksplorasi pada 1989.
Gunung Pongkor sebenarnya merupakan salah satu dari rangkaian perbukitan yang menyatu dengan lereng Gunung Salak, Bogor. Sebagian wilayahnya masuk dalam kawasan Taman Nasional Halimun-Salak.
"Dulu tidak ada yang menyangka di tempat ini ada cadangan emas. Yang pertama kali melakukan eksplorasi tim geomin dari Antam. Dulu bisa dikatakan hutan belantara," kata Corporate Secretary Antam, Trenggono Sutisno, kepada detikFinance, Rabu (14/9/2016).
Untuk menuju ke perut gunung, dari mulut tambang utama, pekerja biasanya menggunakan lori yang ditarik dengan lokomotif diesel kecil. Sekilas lori berwarna kuning tersebut menyerupai angkutan odong-odong yang jadi mainan anak-anak. Lori tersebut mengantar pekerja tambang hingga ke tempat loading atau penumpukan material batuan, yang jaraknya bisa 6 kilometer lebih jauhnya dari mulut terowongan. Sementara opsi lainnya dengan berjalan kaki.
![]() |
Berjalan kaki beberepa meter usai melewati mulut tambang, aroma pengap dan gelap langsung menyergap. Dasar tanah berlumpur becek dengan tetesan air terkadang merembes dari atas dinding terowongan yang telah dicor semen.
Sementara di bagian dinding samping, penahan gua buatan itu ditopang lempengan dan jaring dari metal. Udara segar yang berembus dari mulut gua masih bisa dinikmati hingga berjalan kaki sejauh 1 kilometer. Selepas itu, suhu udara mulai sumuk dengan kadar oksigen yang tipis.
Asal tahu saja, ujung dari satu terowongan saja mencapai 6 kilometer jauhnya. Menapaki setiap jengkal, setiap beberapa ratus meter akan ditemukan percabangan gua. Tanpa cahaya senter dan alat komunikasi radio, orang akan mudah tersesat di terowongan Gunung Pongkor.
Masuk lebih dalam, udara semakin panas dan pengap, dengan sesekali diselingi aroma asap mesin. Para pekerja di tambang bawah tanah ini menghabiskan waktu paling sebentar selama 8 jam sesuai dengan shift kerja di Gunung Pongkor.
"Ada banyak cabang, maka kalau tak ada alat komunikasi bisa tersesat. Pekerja pun dilarang sendirian, harus minimal 3 orang demi keselamatan. Satu shift 8 jam, kadang 12 jam. Kita bekerja 24 jam 7 hari tanpa libur," kata Muhammad Fajar, Asisten Manajer Mining Development Antam.
Fajar mengungkapkan, sebagian terowongan kerap terendam air lantaran ada sejumlah mata air di dalam perut gunung tersebut merembes. Kondisi membuatnya harus selalu mengecek rutin dinding agar tidak terjadi kebocoran dari aliran mata air.
Pekerjaan di dalam terowongan akan dihentikan sejenak ketika akan dilakukan peledakan. Penggalian terowongan Pongkor memang dilakukan dengan cara meledakkan batuan bukit dengan dinamit, yang seharinya bisa dilakukan 6 kali.
Setelah diledakkan, material ore (batu mineral mengandung emas) hasil peledakkan akan dikumpulkan di tempat loading, sebelum diangkut keluar dengan lori atau dump truck ke tempat pengolahan dan pemisahan bijih emas.
![]() |
Di atas lahan konsesi tambang seluas 6.042 hektar, Antam membangun 7 terowongan, yaitu portal Gudang Handak, Ciurug, Ciguha, Kubang Cicau, Pasir Jawa, dan Pamoyanan. Namun hanya 3 terowongan yang difungsikan saat sekarang lantaran cadangan emas yang mulai menipis.
Dalam seharinya, Antam menargetkan sedikitnya 1.200 ton material ore yang bisa diangkut keluar untuk diproses. Tak pasti berapa emas yang bisa diperoleh dari batuan yang diambil sebanyak itu.
"Kadang 4-5 kilogram emas murni. Karena saat ini kandungan emas mulai turun terus, dulu tahun 2000-an dari 1.200 ton ore bisa didapat 8 kilogram emas. Perak hanya mineral bawaan, jadi tak ada target dan perkiraannya," jelas Fajar. (wdl/wdl)