PLN Teken 2 Kontrak Jual-Beli Listrik Energi Surya di NTT

PLN Teken 2 Kontrak Jual-Beli Listrik Energi Surya di NTT

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 15 Sep 2016 14:16 WIB
Foto: Hans Henricus BS Aron
Jakarta - PT PLN (Persero) hari ini melakukan penandatanganan dua perjanjian pembelian energi listrik berbasis surya. Perjanjian pertama dilakukan dengan PT Global Karya Mandiri untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 1 Mega Watt peak (MWp) di Atambua. Kedua, perjanjian dengan PT Indo Solusi Utama untuk pembangunan pembangkit listrik swasta (IPP) PLTS 2 x 1 MWp di Ende-Ropa-Maumere.

Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Richard Safkaur, bersama Komisaris PT Global Karya Mandiri, Raden Kartono, dan Direktur Utama PT Indo Solusi Utama, Rici Candra Perwira. Penandatanganan ini disaksikan oleh Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri, di Kantor PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Proyek PLTS Atambua berlokasi di Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu. Sementara PLTS Ende-Ropa-Maumere berlokasi di 2 tempat yaitu Desa Popanda, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende dan Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerja sama jual-beli listrik ini mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2013 yang memberikan penugasan kepada PLN untuk membeli listrik dari PLTS tersebut.

PLTS Atambua dan PLTS Ende-Ropa-Maumere saat beroperasi optimal mampu menghasilkan energi listrik sebesar 4.152.500 kWh/tahun atau sebanding dengan 1.162.700 liter solar/tahun. Dengan harga bahan bakar minyak Rp 5.019 atau sebesar Rp 5,84 miliar/tahun. Listrik yang dihasilkan PLTS Atambua dan PLTS Ende –Ropa-Maumere akan disalurkan melalui jaringan distribusi 20 kilo Volt (kV).

Dalam sambutannya, Machnizon mengatakan dengan perkembangan beban listrik di Indonesia khususnya di NTT sangat cepat dan pertumbuhan investasi di NTT juga cukup tinggi. Untuk itu diharapkan dua PLTS tersebut segera selesai dan bisa segera dimanfaatkan untuk menambah pasokan sistem kelistrikan di NTT.

Penambahan pasokan listrik tentu bisa menjadi katalisator pembangunan ekonomi di NTT, selain itu pemanfaatan tenaga surya juga merupakan bukti komitmen PLN dan para pemangku kepentingan dalam rangka pengurangan emisi dan peningkatan energi baru terbarukan.

"Untuk itu kami sangat berharap komitmen PT Global Karya Mandiri dan PT Indo Solusi Utama untuk langkah-langkah ke depan dan progres proyek ini dapat terlaksana sesuai rencana dan ada hasil," tutur Machnizon dalam keterangan tertulis kepada media, Kamis (15/9/2016).

Pekerjaan pembangunan PLTS Atambua dan PLTS Ende - Ropa - Maumere hingga mampu beroperasi secara komersial (Commercial Operating Date/COD) ditargetkan maksimal 18 bulan sejak pendatanganan perjanjian pembelian energi listrik.

Penandatanganan perjanjian ini, kata Machnizon, merupakan bukti komitmen kuat Pemerintah dan BUMN, dalam hal ini PLN dengan Global Karya Mandiri dan Indo Solusi Utama untuk terus mengembangkan penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mendukung go green di NTT. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads