Menurutnya, dibandingkan dengan 2 negara yang jadi pesaing terdekat, yakni Vietnam dengan keunggulan listriknya yang lebih murah dan Thailand yang gasnya lebih murah.
"Negara yang paling bersaing dengan Indonesia itu Thailand dan Vietnam. Kalau saya kasih angka indeks, Thailand untuk gas indeknya 100, Vietnam 120, Indonesia 170," kata Airlangga di rapat koordinasi Kadin, Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, harga gas Thailand yang lebih mahal ketimbang Vietnam itu, dikompensasi negara itu dengan tarif listrik yang lebih murah, sehingga tetap bisa sejajar dengan Vietnam dalam urusan daya saing industri.
"Vietnam kasih kompensasi harga gas yang lebih mahal dari Thailand dengan kasih listrik yang lebih murah," jelas Airlangga.
Dia melanjutkan, masalah harga mahalnya harga energi yang ditanggung industri di Indonesia masih harus menanggung beban lainnya.
"Ini baru energi, belum dwell time dan yang lain-lain. Dwell time baru membaik di Jakarta. Di kota lain masih sama. Perindustrian yang mutlak adalah gas dan listrik," pungkas Airlangga. (hns/hns)











































