Menperin: Gas dan Listrik RI Lebih Mahal Dibandingkan Thailand dan Vietnam

Menperin: Gas dan Listrik RI Lebih Mahal Dibandingkan Thailand dan Vietnam

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 20 Sep 2016 17:12 WIB
Foto: Muhammad Idris-detikFinance
Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, menyebut salah satu faktor utama penyebab rendahnya daya saing industri Indonesia yakni mahalnya harga energi, terutama harga gas dan listriknya.

Menurutnya, dibandingkan dengan 2 negara yang jadi pesaing terdekat, yakni Vietnam dengan keunggulan listriknya yang lebih murah dan Thailand yang gasnya lebih murah.

"Negara yang paling bersaing dengan Indonesia itu Thailand dan Vietnam. Kalau saya kasih angka indeks, Thailand untuk gas indeknya 100, Vietnam 120, Indonesia 170," kata Airlangga di rapat koordinasi Kadin, Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk elektrifikasi, indeks 100 untuk Thailand, 70 Vietnam, Indonesia ini 150. Kita kalah dari Thailand dan Vietnam, kita mahal dua-duanya," tambahnya.

Dia mengungkapkan, harga gas Thailand yang lebih mahal ketimbang Vietnam itu, dikompensasi negara itu dengan tarif listrik yang lebih murah, sehingga tetap bisa sejajar dengan Vietnam dalam urusan daya saing industri.

"Vietnam kasih kompensasi harga gas yang lebih mahal dari Thailand dengan kasih listrik yang lebih murah," jelas Airlangga.

Dia melanjutkan, masalah harga mahalnya harga energi yang ditanggung industri di Indonesia masih harus menanggung beban lainnya.

"Ini baru energi, belum dwell time dan yang lain-lain. Dwell time baru membaik di Jakarta. Di kota lain masih sama. Perindustrian yang mutlak adalah gas dan listrik," pungkas Airlangga. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads