"Dapat kami sampaikan bahwa kami memang memiliki minat tinggi untuk berekspansi bisnis hilir ke Myanmar dan negara-negara Indochina lainnya yang akan mengukuhkan posisi Pertamina sebagai International Player," kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, melalui pesan singkat kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (9/10/2016).
Kalau tender ini berhasil dimenangkan, bendera Pertamina akan segera berkibar di jalan-jalan raya Myanmar. Bisnis hilir migas, termasuk SPBU, akan dikerjasamakan dengan BUMN di negeri yang dikuasai junta militer itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Pertamina masih menunggu diumumkannya hasil tender tersebut.
"Hingga saat ini, Pertamina masih menunggu hasil tender tersebut dan tentunya kami memiliki harapan besar untuk dapat menjadi pemenangnya," tutup Wianda.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, meminta sejumlah perusahaan pelat merah ramai-ramai masuk negara tersebut. Rini mengungkapkan, dari pertemuannya dengan 5 menteri Myanmar, negara junta militer tersebut menawarkan sejumlah peluang investasi kepada BUMN.
Misalnya, pembangkit dan jaringan listrik, semen, perbankan, tambang, internet, sampai jaringan telepon seluler. Bahkan saat ini, Pertamina sudah memiliki beberapa SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang dikerjasamakan dengan partner lokal Myanmar. (drk/drk)











































