Ketika ditanya soal target harga BBM nasional berlaku sama, Jokowi menargetkan bisa dilakukan tahun depan. Saat ini, pemerintah tengah fokus untuk mengatasi harga BBM yang perbedaannya cukup tinggi seperti di wilayah Kalimantan dan Papua tadi.
"Tahun depan bisa (BBM satu harga seluruh Indonesia). Tahun ini kan kira-kira gap-nya yang lebar baru kita dekati. Beberapa juga masih ada yang harganya Rp 12.000-13.000/liter. Itu nanti pada tahapan ke dua," tutur dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah daerah dan pihak keamanan untuk terus mengawal apabila terdapat ketimpangan harga yang cukup tinggi di tingkat pengecer.
"Kalau eceran ambil untung sedikit nggak papa, tapi jangan sampai seperti yang saya sebutkan. Kalau sudah tidak wajar, harganya Rp 25.000, itu tidak wajar karena belinya hanya Rp 6.450," tutur dia.
"Nanti Pak Kapolda di sini untuk juga ikut mengawasi harga itu sampai di masyarakat. Artinya semuanya pada posisi harga itu. Sekarang sudah, tetapi ada sebagian yang masih diecer dengan harga yang menurut saya masih dengan harga tidak wajar," tambahnya.
Hal ini diamini oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. Menurutnya, dengan berbagai upaya yang telah ditempuh oleh Pertamina saat ini, diharapkan BBM satu harga bisa dapat dirasakan oleh seluruh wilayah Indonesia pada tahun depan.
"Jadi Desember sudah akan datang kira-kira dua (pesawat). Dan lima tadi kita harapkan tidak hanya cover Papua, tapi juga Kalimantan Utara, Maluku bagian Utara. Seperti arahan Bapak Presiden, bahwa 2017, nusantara satu harga bisa kita selesaikan," jelasnya. (hns/hns)