Jonan melihat-lihat peralatan geologi seperti drone (pesawat tanpa awak), alat ukur tanah, hingga seismograf untuk memantau aktivitas gunung-gunung api di seluruh Indonesia.
"Ini drone anak-anak ya?" kata Jonan saat melihat drone di Kantor Badan Geologi, Bandung, Jumat (11/10/2016).
![]() |
"Lho kamu rambutnya kok ada kutunya?" ujarnya disambut tawa orang-orang yang hadir di lokasi.
Kemudian Jonan melihat-lihat ruang monitoring aktivitas gunung-gunung berapi di seluruh Indonesia. Ada alat seismograf dengan monitor besar yang menunjukkan gunung api di seluruh Indonesia.
Dari monitor tersebut bisa diketahui apabila ada gempa vulkanik, skala gempa, dan aktivitas-aktivitas gunung api lainnya. Jonan meminta kepada Badan Geologi agar melaporkan hasil pantauan tersebut setiap hari. Tujuannya supaya dapat segera diberitahukan kepada masyarakat apabila ada gejala bencana.
"Bisa nggak tiap hari kirim laporan ke saya soal pergerakan seismik? Summary saja, maksimum 20 line lah. Kalau tahu untuk diri sendiri buat apa?" ucapnya.
Misalnya aktivitas Gunung Sinabung, bisa terpantau jelas di seismograf yang terdapat di Badan Geologi. Kalau gunung tersebut akan meletus, perlu diberitahukan supaya masyarakat bisa menyelamatkan diri. Penting untuk mitigasi bencana.
![]() |
"Ini monitoringnya real time kan?" tanya Jonan.
Ia juga bergurau, sebaiknya pegawai-pegawai Badan Geologi yang malas dikirim saja langsung ke gunung-gunung api yang aktif.
"Di sini yang malas-malas kirim, suruh pantau gunung saja," tutupnya (ang/ang)