Bukit Asam Siapkan Belanja Modal Rp 4,5 T Tahun Depan

Bukit Asam Siapkan Belanja Modal Rp 4,5 T Tahun Depan

Yulida Medistiara - detikFinance
Selasa, 29 Nov 2016 22:42 WIB
Bukit Asam Siapkan Belanja Modal Rp 4,5 T Tahun Depan
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - PT Bukit Asam (Persero) Tbk menetapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun 2017 sebesar Rp 4,5 triliun. Modal tersebut akan digunakan untuk melakukan beberapa investasi sarana alat tambang, sekaligus berencana mengakuisisi perusahaan tambang.

"Capex tahun depan Rp 4,5 triliun, tahun ini capex Rp 3 triliun tapi realiasinya saya belum bisa menyebut karena ada beberapa proyek,"kata Presiden Direktur PTBA Arviyan Arifin, di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).

Dari uang Rp 4,5 triliun tersebut akan digunakan untuk mengembangkan di sektor operasional seperti sarana prasarana alat tambang. Serta untuk proyek pengembangan di sektor energi seperti persiapan pembangunan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rp 4,5 triliun untuk investasi untuk sarana prasarana alat peralatan tambang, termasuk juga untuk peralatan suporting kita untuk proyek elektrifikasi," ujar Arviyan.

Capex tersebut berasal dari internal perusahaan dan kredit dari perbankan. Namun, dia belum dapat merinci berapa porsi yang akan dipatok karena pada tahun 2017 PTBA berencana untuk melakukan ekspansi terhadap perusahaan tambang.

"Nah belum ditentukan tergantung tahun depan gimana investasi kita, tahun depan kita rencannya mau melakukan unorganic growth dengan melakukan akuisisi perusahaan-perusahaan atau usaha-usaha yang mensupport PTBA," kata Arviyan.

Ia belum dapat menyebut berapa nilai investasi untuk mengakuisi perusahaan tambang. Tetapi, PTBA akan melakukan pertumbuhan yang bersifat un organic untuk mempercepat marketshare PTBA.

"Target akuisisi masih dilihat, masih ada beberapa proses penjajakan awal itu terkait kesepakatan awal. Targetnya tahun depan mudah-mudahan kita mulai semester I," ujar Arviyan.

Ia menyebut di 2017, PTBA akan melakukan beberapa investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Saat ini produksi PTBA mencapai 21 juta ton dan ditargetkan pada tahun 2017 mencapai 25-27 juta ton.

"Ada beberapa investasi yang kita lakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi kita termasuk juga supporting seperti peningkatan kapasitas pelabuhan di Kertapati (Palembang) yang tadinya kapasitasnya 3 juta ton kita tingkatkan jadi 5 juta ton, dan kapasitas suportnya di peralatan tambang seperti konfeyor, bengkel," imbuh Arviyan.

Selain sebagai produsen batu bara dan usaha pembangkit tenaga listrik, PTBA dalam strategi melebarkan sayap juga membentuk sejumlah anak perusahaan dan cucu perusahaan, diantaranya bergerak di bidang penambangan batu bara, jasa penambangan batu bara, jasa transportasi dan penanganan batu bara, trading batu bara, perkebunan kepala sawit dan pengelolaan rumah sakit.

PTBA sebagai BUMN yang bergerak di sektor pertambangan batu bara memiliki status keuangan yang sehat. Per September 2016 PTBA membukukan aset sebesar Rp 17,25 triliun dengan ekuitas atau saldo kas dan setara kas sebesar Rp 2,92 triliun. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads