Gas dari Lapangan Jangkrik Mulai Mengalir Juli 2017

Gas dari Lapangan Jangkrik Mulai Mengalir Juli 2017

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 09 Des 2016 12:07 WIB
Foto: Michael Agustinus
Karimun - Gas dari Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau, di Selat Makassar akan mulai mengalir (onstream) pada akhir Juli 2017. Operator Blok Muara Bakau, Eni Muara Bakau BV, sekarang sedang menyelesaikan pengerjaan kapal Floating Production Unit (FPU) untuk Lapangan Jangkrik.

FPU ditargetkan selesai pada Maret 2016 dan segera berlayar ke Lapangan Jangkrik. Lalu mulai beroperasi pada Juli 2017 bersamaan dengan jadwal produksi gas.

"Akhir Maret selesai, kemudian akan mulai berlayar ke sana, gasnya bisa onstream akhir Juli 2017," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, saat ditemui di Pulau Karimun, Kepulauan Riau, Kamis (8/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produksi gas dari Lapangan Jangkrik akan mencapai 450 MMSCFD. Sekitar 270 MMSCFD akan dijual ke PT Pertamina (Persero) untuk kebutuhan dalam negeri.

"Produksinya sekitar 450 MMSCFD, cukup besar. Yang utama adalah Pertamina, kemudian Eni Midstream. Pertamina itu sebagai pembeli gas, rencananya untuk kelistrikan. 60% dari produksi 450 MMSCFD ke Pertamina, untuk domestik," ujar Amien.

Biaya investasi yang telah dikeluarkan Eni untuk proyek Muara Bakau mencapai US$ 4 miliar atau Rp 52 triliun. Sekitar US$ 3 miliar alias Rp 39 triliun di antaranya untuk pembuatan FPU. "Keseluruhan proyek Muara Bakau US$ 4 miliar, untuk FPU-nya US$ 3 miliar," tutupnya.

Sebagai informasi, Blok Muara Bakau terletak di lepas pantai (offshore) Kutei Basin, 70 kilometer (km) dari garis pantai Kalimantan Timur. Cadangan gas di Lapangan Jangkrik ditemukan pertama kali pada 2009.

Saat ini 55% hak partisipasi Blok Muara Bakau (Participating Interest/PI) dimiliki oleh Eni Muara Bakau BV. Sisanya 33% dipegang oleh ENGIE dan 11,7% milik PT Saka Energi Muara Bakau. (hns/hns)

Hide Ads