PLTU Sumsel-8 juga mengalami perubahan lain. Awalnya listrik dari PLTU mulut tambang ini direncanakan akan dialirkan melalui high voltage direct current (HVDC) alias kabel transmisi listrik bahwa laut dari Sumatera ke Jawa. Tapi setelah diperhitungkan ulang, ternyata cadangan daya listrik (reserve margin) di Pulau Jawa sudah cukup tinggi, di atas 30%. Sedangkan di Sumatera, masih banyak daerah yang defisit listrik atau cadangannya di bawah 30%. Maka diputuskan oleh PLN bahwa PLTU Sumsel-8 tidak akan mengalirkan listrik ke Jawa, tapi untuk Pulau Sumatera sendiri saja.
Terkait hal ini, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, menyatakan bahwa memang banyak proyek pembangkit di program 35.000 MW yang harus direvisi jadwal operasinya karena pertumbuhan konsumsi listrik dalam beberapa tahun terakhir di bawah perkiraan. Program 35.000 MW dibuat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 7% per tahun. Tapi ternyata pertumbuhan ekonomi di 2015 dan 2016 masih di kisaran 5%, maka peningkatan kebutuhan listrik juga di bawah perkiraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal pasokan listrik PLTU Sumsel-8 yang digeser ke Sumatera, Jarman berpendapat bahwa itu tak masalah apabila pasokan listrik untuk Jawa sudah surplus besar dan Sumatera masih defisit. Pihaknya tak akan ngotot meminta PLTU Sumsel-8 harus memasok ke Jawa. "Kalau demand di Jawa sudah cukup dan Sumatera kurang ya bisa," ucapnya.
Jarman menunggu laporan resmi dari PLN. Usulan PLN soal perubahan jadwal operasi dan pasokan listrik dari PLTU Sumsel-8 bisa dimasukkan dalam revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). "Belum dilaporkan ke kami, nanti kami lihat dulu. Bisa saja dibahas dalam revisi RUPTL, yang penting ada laporan dulu," pungkasnya.
Sebagai informasi, PLTU Sumsel-8 merupakan bagian dari program 35.000 MW. Biaya investasi proyek ini sekitar US$ 1,6 miliar. Independent Power Producer (IPP) yang membangunnya adalah konsorsium PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan China Hudian Corporation.
Setelah rampung pada 2022, PLTU Sumsel-8 akan melalui tahap uji coba (commisioning) sebelum beroperasi penuh. Dijadwalkan pembangkit ini beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2023.
(mca/mkl)