Kenapa Dirut dan Wadirut Pertamina Dicopot Sekaligus?

Kenapa Dirut dan Wadirut Pertamina Dicopot Sekaligus?

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 03 Feb 2017 11:56 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) pagi ini memutuskan pencopotan Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama (Wadirut) Pertamina. Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengungkapkan, masalah kepemimpinan menjadi faktor pemicu pencopotan keduanya.

"Salah satu hal yang dicermati Ibu Menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno) dan jajaran komisaris, masalah leadership di Pertamina. Sebagaimana diketahui, bahwa Pertamina ke depan tanggung jawab luar biasa. Kita menekankan Pertamina dengan tugas strategis, manajemen harus solid. Dan untuk mencapai tugas tersebut, kami lihat internal ditingkatkan, sehingga perlu ada penyegaran," kata Gatot usai RUPS di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng menjelaskan, pencopotan dua pucuk pimpinan di perusahaan migas pelat merah itu dilatarbelakangi performa dalam memimpin perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Pertamina, kata Tanri, bukan hanya harus bisa memimpin perusahaan tetapi juga mengkoordinasikan setiap jajaran di bawahnya untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan.

Kedua sosok yang dicopot dianggap kurang mampu mencapai harapan tersebut. Sehingga diperlukan sosok baru yang bisa membawa jajaran petinggi Pertamina lebih solid.



"Saya jelaskan, terkadang dalam satu struktur itu tidak berjalan sesuai dengan intensi struktur itu, dan terkadang, karena kecocokan daripada manusianya. Akan lebih baik kalau yang dicari talent-talent (sosok) baru yang mungkin bisa kerja sama dan solid teamwork di Pertamina," kata dia.

Masalah kepemimpinan Dwi dan Ahmad Bambang, kata Tanri, dinilai dari pencapaian perusahaan selama ini yang dianggap belum bisa memenuhi target yang diberikan.

"Kita amati di dewan Komisaris, hal-hal yang seharusnya sudah terjadi, misalnya pengangkatan penempatan tenaga-tenaga senior, tenaga strategis. Mungkin ada tarik menarik, sehingga itu tidak berjalan sesuai dengan waktu yang diharapkan," tandasnya. (dna/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads