Saat ini, kursi pimpinan tertinggi di Pertamina diduduki sementara oleh Yenni Andayani sebagai Plt Direktur Utama hingga sebulan ke depan.
Sementara itu, Dewan Komisaris Pertamina akan melakukan seleksi yang umumnya dilakukan dari dalam Pertamina. Namun, tidak menutup kemungkinan juga ada kandidat Direktur Utama Pertamina yang berasal dari luar perseroan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, nama-nama yang telah dicatat oleh Dewan Komisaris diusulkan ke Rini yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pada akhirnya, Dirut kami usulkan ke Presiden. Nanti Presiden yang akan menentukan," tutur Rini.
Rini juga menepis isu bahwa kewenangan Ahmad Bambang melebihi Dwi Soetjipto selaku Direktur Utama Pertamina saat itu. Rini justru menyoroti permasalahan lebih kepada kepribadian dua pucuk pemimpin di Pertamina tersebut.
"Kalau saya melihatnya, maaf ya Pak Dwi dan Pak Bambang, masalahnya personality. Kalau di perbankan kita kan ada Dirut Wadirut enggak ada masalah, ini aja yang sulit," imbuh Rini.
Pilihannya memberhentikan dua direksi Pertamina tak ayal karena dalam memimpin sebuah perusahaan, hal utama yang menjadi fokus adalah kemajuan perusahaan dengan memperkuat koordinasi.
"Menurut saya akhirnya karena dua-duanya sudah kita anggap sebagai pemimpin. Kalau sebagai pemimpin harus kesampingkan itu tadi, dua-duanya tidak bisa dikesampingkan," tutur Rini.
"Di Pertamina itu ada 9 orang, team work itu harus dibentuk. Jangan akhirnya, perusahaan itu dipakai aja untuk kepentingan dua orang, apapun dasarnya," tutup Rini. (dna/dna)