Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, meragukan alasan tidak kompak menjadi penyebab keduanya dicopot. Sebab menurut sepengetahuannya, Dwi dan Ahmad cukup kompak membersihkan tubuh BUMN tersebut.
Baca juga: https://finance.detik.com/wawancara/3266341/bubarkan-petral-hingga-cegah-kapal-kencing-hemat-rp-13-triliun
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: https://finance.detik.com/energi/3413132/cerita-kisruh-dirut-dan-wadirut-pertamina-soal-impor-solar
Dia mengatakan, asalan pengangkatan Ahmad Bambang menjadi Wadirut Pertamina, adalah untuk bisa menutupi kekurangan Dwi.
"Apa benar karena ketidakcocokan? Jadi ini harus dilihat secara jernih. Jangan sampai sebenarnya mereka atau salah satunya baik lalu jadi korban," imbuhnya.
Said justru mencurigai ada pihak yang sengaja mencari celah untuk mencopot keduanya, sehingga ada posisi kosong di pucuk pimpinan Pertamina.
Baca juga: https://finance.detik.com/energi/3413040/dirut-dan-wadirut-pertamina-tak-kompak-banyak-keputusan-tertunda
"Yang kita takutkan ada pihak lain yang memperbesar permasalahan ini seakan ini konflik Dirut dan Wadirut. Jangan sampai seperti ini. Ini yang bahaya. Berarti ada pihak lain yang ingin keduanya diganti dan ganti yang baru," tuturnya.
Kendati begitu, menurut Said, situasi tidak kompak di tubuh BUMN besar sering terjadi. "Tapi ketidakkompakkan ini sebenarnya tugas komisaris untuk mensinkronkan itu dengan berbagai cara," tandasnya.
Baca juga: https://finance.detik.com/energi/3413463/rini-blak-blakan-soal-pencopotan-dirut-dan-wadirut-pertamina
Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, salah satu alasan pencopotan kedua orang tersebut dari Pertamina lantaran adanya permasalahan kepemimpinan. Menurutnya jika diteruskan akan membahayakan Pertamina.
"Tapi dalam perjalanannya, kita lihat baru beberapa bulan ternyata ada permasalahan kepemimpinan," kata Rini. (wdl/wdl)