Selain ruangan Arcandra, FSPPB juga menyegel ruang kerja Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, dan Komisaris Pertamina Edwin Hidayat Abdullah.
Ini bukan pertama kalinya kantor komisaris Pertamina disegel oleh serikat pekerja. Hampir 3 tahun lalu, tepatnya pada 26 Mei 2015, kantor salah satu komisaris Pertamina disegel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kantor Wamen ESDM di Pertamina Disegel
Peristiwa tersebut merupakan buntut dari pernyataan Susilo soal pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur. Susilo menyatakan bahwa Blok Mahakam belum tentu diserahkan ke Pertamina usai kontrak Total di sana habis pada akhir 2017.
Kini kejadian serupa terulang lagi dengan latar belakang yang berbeda. Arcandra sendiri mengaku belum tahu mengapa ruangannya disegel.
"Enggak tahu saya, saya baru pulang dari Iran," kata Arcandra saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/3/2017).
Baca Juga: Arcandra: Kantor Saya dan Pak Tanri Abeng di Pertamina Disegel
Menurut informasi yang beredar, FSPPB menyegel ruangan para komisaris Pertamina terkait kisruh yang berujung pada pencopotan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, dan Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang, pada Februari lalu.
Jajaran komisaris dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kisruh tersebut. Sebab, jabatan Wakil Direktur Utama merupakan usulan dari Dewan Komisaris. Akibatnya ada 'matahari kembar' di tubuh Pertamina. (mca/wdl)