Proyek ini digarap PT Pertamina (Persero) dengan Saudi Aramco. Sebenarnya kerja sama antara Pertamina dengan BUMN perminyakan Arab Saudi ini bukan barang baru.
Pertamina dan Saudi Aramco telah sepakat membentuk perusahaan patungan (Joint Venture) untuk proyek RDMP Cilacap sejak 22 Desember 2016 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengungkapkan ada banyak manfaat yang diperoleh dari investasi Saudi Aramco dan Pertamina di RDMP Cilacap senilai US$ 6 miliar.
Kilang Cilacap akan dimodifikasi hingga menjadi kilang minyak modern terbaik di Asia. Kapasitasnya akan naik dari 348.000 batel per hari (bph) menjadi 400.000 bph. Bukan hanya itu, kompleksitasnya akan ditingkatkan, jadi jauh lebih modern. Nelson Complexity Index yang sekarang 4 bakal menjadi 9,4.
Dengan kenaikan kapasitas dan kompleksitas, produksi bensin (gasoline) kilang Cilacap akan bertambah 80.000 bph, produksi solar meningkat 60.000 bph, dan avtur bertambah 40.000 bph.
Baca juga: Arab Saudi Minat 3 Proyek Kilang di RI, Ini Kata Jonan
Selain itu, kilang Cilacap juga akan menghasilkan banyak produk petrokimia untuk bahan baku berbagai industri. Wianda mengatakan, ini akan menciptakan multiplier effect yang luar biasa.
"Dengan adanya produksi petrokimia, tentu akan ada industri-industri yang berkembang di dalam negeri," kata Wianda kepada detikFinance, Senin (6/3/2017).
Ia menjelaskan, peningkatan kompleksitas membuat kilang Cilacap bisa menghasilkan lebih banyak valuable product. Saat ini dari seluruh minyak mentah yang masuk ke kilang Cilacap, hanya sekitar 70% yang dapat menjadi valuable product.
Setelah modifikasi selesai pada 2021, lebih dari 90% dari minyak mentah yang diolah di kilang Cilacap menjadi valuable product.
Kapasitas kilang Cilacap sekarang 348.000 bph, tapi hanya menghasilkan valuable product sekitar 243.000 bph atau 70 persennya. Pada 2021 nanti kapasitasnya 400.000 bph dan menghasilkan valuable product lebih dari 360.000 bph, di atas 90%.
"Kilang ini nanti akan memiliki kompleksitas paling tinggi, indeksnya 9,4, sekarang (indeks kompleksitas) cuma 4. Setelah kilang ini selesai konversi yield product menjadi 90%. Sekarang cuma sekitar 70%," ucapnya.
Baca juga: Raja Salman Pastikan Saudi Aramco Garap Kilang Cilacap Rp 80 T
Selain itu, bahan bakar minyak (BBM) yang diproduksi bakal menjadi lebih berkualitas, standar produk bisa mencapai Euro 5.
"Dengan meningkatnya kapasitas produksi dan kompleksitas kilang, Indonesia akan mendapat banyak manfaat, mulai dari penguatan ketahanan energi hingga penghematan devisa. Proyek RDMP Cilacap ditargetkan rampung pada tahun 2021," tutupnya. (mca/hns)











































