Jonan: Pembangkit Listrik Batu bara Tak Cocok di Papua, Pakai Gas Saja

Jonan: Pembangkit Listrik Batu bara Tak Cocok di Papua, Pakai Gas Saja

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 30 Mar 2017 15:24 WIB
Foto: dok. PLN/detikfoto
Jakarta - Menteri ESDM Ignasius Jonan menginstruksikan agar ke depan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tak lagi dibangun di Papua. Pembangkit batu bara dinilai tak cocok untuk Papua yang bukan daerah penghasil batu bara.

Pengiriman batu bara ke Papua juga tak mudah. Kapal-kapal pengangkut batu bara dari Kalimantan ke Papua sering tidak bisa berlayar akibat badai dan ombak tinggi.

Jonan meminta pembangkit listrik disesuaikan dengan potensi energi lokal agar efisien. Jangan menggunakan bahan bakar yang sumbernya jauh sehingga biaya distribusinya mahal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Gas Jadi Prioritas di Papua

Kalau biaya produksi listrik tak efisien, tarif listrik jadi mahal, ujung-ujungnya masyarakat yang dirugikan. Sebagai gantinya, Jonan meminta proyek-proyek PLTU di Papua diganti saja dengan pembangkit listrik berbahan bakar gas, karena Papua kaya gas bumi.

"Papua tidak boleh bangun PLTU lagi, pasokan batu baranya susah. Nanti harga listriknya enggak turun-turun. Pakai gas saja," kata Jonan dalam rapat kerja dengan Komisi VII di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Untuk PLTU yang sudah terlanjur dibangun, tetap dilanjutkan saja. Tapi PLTU yang baru rencana, semuanya harus dibatalkan, diganti dengan pembangkit gas.

"Kalau yang sudah hampir selesai ya sudah lanjutkan saja. Tapi ke depan enggak boleh lagi," tukasnya.

Merespons instruksi Jonan, PT PLN (Persero) membatalkan rencana pembangunan beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Regional Maluku-Papua. Sebagai penggantinya akan dibangun pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG). Banyak lapangan gas di Maluku dan Papua, bisa dimanfaatkan untuk kelistrikan.

"Proyek-proyek yang sudah jalan diteruskan, PLTU yang sudah ada juga jalan terus. Tapi yang baru mau dibangun, diganti PLTMG," kata Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, Haryanto WS, saat dihubungi detikFinance.

Haryanto menyebutkan ada 4 proyek PLTU yang dibatalkan dan diganti dengan PLTMG, yaitu PLTU Ambon 2 x 50 MW, PLTU Sorong 2 x 50 MW, PLTU Jayapura 2 x 50 MW, dan PLTU Halmahera 2 x 30 MW.

Baca juga: 4 Proyek PLTU di Maluku-Papua Diganti Pembangkit Gas

Keempat proyek PLTU ini akan dihapus dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Saat ini PLN dan Kementerian ESDM sedang menyiapkan revisi RUPTL. Dalam RUPTL baru akan dimasukkan PLTMG dengan kapasitas yang sama.

"Ini ada di RUPTL lama, karena ada arahan Menteri ESDM kita ubah jadi PLTMG dengan kapasitas sama," tutupnya. (mca/hns)

Hide Ads