4 Proyek PLTU di Maluku-Papua Diganti Pembangkit Gas

4 Proyek PLTU di Maluku-Papua Diganti Pembangkit Gas

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 21 Mar 2017 15:45 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Menteri ESDM, Ignasius Jonan, meminta sumber energi untuk pembangkit-pembangkit listrik disesuaikan dengan potensi energi lokal agar efisien. Jangan menggunakan bahan bakar yang sumbernya jauh sehingga biaya distribusinya mahal.

Merespons instruksi Jonan, PT PLN (Persero) membatalkan rencana pembangunan beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Regional Maluku-Papua. Pembangkit batu bara dinilai tak cocok untuk Maluku dan Papua. Kedua wilayah ini bukan penghasil batu bara.

Pengiriman batu bara ke Maluku dan Papua juga tak mudah. Kapal-kapal pengangkut batu bara dari Kalimantan ke Maluku dan Papua sering tidak bisa berlayar akibat badai dan ombak tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai gantinya akan dibangun pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG). Banyak lapangan gas di Maluku dan Papua, bisa dimanfaatkan untuk kelistrikan.

"Proyek-proyek yang sudah jalan diteruskan, PLTU yang sudah ada juga jalan terus. Tapi yang baru mau dibangun diganti PLTMG," kata Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, Haryanto WS, saat dihubungi detikFinance, Selasa (21/3/2017).

Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Gas Jadi Prioritas di Papua

Haryanto menyebutkan ada 4 proyek PLTU yang diganti dengan PLTMG, yaitu PLTU Ambon 2 x 50 MW, PLTU Sorong 2 x 50 MW, PLTU Jayapura 2 x 50 MW, dan PLTU Halmahera 2 x 30 MW.

Keempat proyek PLTU ini akan dihapus dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Saat ini PLN dan Kementerian ESDM sedang menyiapkan revisi RUPTL.

Dalam RUPTL baru akan dimasukkan PLTMG dengan kapasitas yang sama.

"Ini ada di RUPTL lama, karena ada arahan Menteri ESDM kita ubah jadi PLTMG dengan kapasitas sama," tutupnya. (mca/hns)

Hide Ads