Pembangkit Listrik Tenaga Gas Jadi Prioritas di Papua

Pembangkit Listrik Tenaga Gas Jadi Prioritas di Papua

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 17 Mar 2017 15:32 WIB
Foto: Pool
Jakarta - Demi meningkatkan rasio elektrifikasi, pemerintah tengah menjalankan mega proyek pembangkit listri 35 ribu MW. Salah satu tujuan utamanya membangun di daerah terluar seperti Papua.

Direktur Pengadaan PT PLN (Persero), Supangkat Iwan Santoso, mengatakan khusus untuk Papua dipilih pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Sedangkan pembangkit listrik tenaga uang (PLTU) dinilai tidak efisien lantaran menggunakan batu bara.

Batu bara yang digunakan berasal dari Kalimantan. Sementara PLTU di Papua kebanyakan berukuran kecil

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Papua adanya PLTU kecil pakai batu bara sekitar 2x7 MW sampai 2x10 MW, itu kan butuh batu bara yang sedikit padahal dibawa dari Kalimantan. Kalau bawa batu bara dari Kalimantan ke Papua ombaknya besar harus bawa pakai kapal vessel, kalau tongkang bisa hilang. Kalau vessel minimal 25 ribu ton, itu dipakai 2x10 bisa 6 bulan. Kedua ongkosnya mahal," terangnya di Kantor Pusat PLN, Jumat (17/3/2017).

Sementara untuk gas, PLTG di Papua bisa mengambil dari lapangan gas bumi tangguh. Gas yang diangkut bisa ditempatkan di hub, kemudian baru dikirim sesuai kebutuhan PLTG di wilayah Papua.

"Jadi misalnya gas dari tangguh diangkut pakai kapal, kemudian mengisi hub misalnya 30 ribu meter kubik. Terus dibawa ke pembangkit pakai kapal kecil, dia putar balik lagi. Ini kemungkinan. Karena teknologinya sudah ada dan semakin murah," imbuhnya.

Kendati begitu menurut Iwan PLTU yang sudah ada di Papua belum diwajibkan untuk berubah menjadi PLTG. Namun kemungkinan pembangkit-pembangkit baru yang akan dibangun di Papua akan diarahkan menjadi PLTG. (hns/hns)

Hide Ads