Direktur Pengadaan PT PLN (Persero), Supangkat Iwan Santoso, mengatakan khusus untuk Papua dipilih pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Sedangkan pembangkit listrik tenaga uang (PLTU) dinilai tidak efisien lantaran menggunakan batu bara.
Batu bara yang digunakan berasal dari Kalimantan. Sementara PLTU di Papua kebanyakan berukuran kecil
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk gas, PLTG di Papua bisa mengambil dari lapangan gas bumi tangguh. Gas yang diangkut bisa ditempatkan di hub, kemudian baru dikirim sesuai kebutuhan PLTG di wilayah Papua.
"Jadi misalnya gas dari tangguh diangkut pakai kapal, kemudian mengisi hub misalnya 30 ribu meter kubik. Terus dibawa ke pembangkit pakai kapal kecil, dia putar balik lagi. Ini kemungkinan. Karena teknologinya sudah ada dan semakin murah," imbuhnya.
Kendati begitu menurut Iwan PLTU yang sudah ada di Papua belum diwajibkan untuk berubah menjadi PLTG. Namun kemungkinan pembangkit-pembangkit baru yang akan dibangun di Papua akan diarahkan menjadi PLTG. (hns/hns)