Salah satu warga Karimunjawa bernama Arifin menuturkan, bagaimana sulitnya menjalankan aktivitas sehari-hari dengan pasokan listrik yang terbatas.
"Dulu pas enak-enaknya makan sahur hangat-hangat tahu-tahu mati lampu," ujar Arifin di Karimunjawa, Jawa Tengah, Rabu (5/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum diambilalih pengelolaan listrik di Karimunjawa oleh PT Indonesia Power yang merupakan anak usaha PT PLN (Persero), listrik di Karimunjawa dikelola oleh pemerintah daerah setempat.
Sebelumnya listrik Karimunjawa hanya mampu bertahan di kala malam. Saat pagi tiba, aliran listrik berhenti sehingga televisi dan alat elektronik lainnya tak bisa digunakan.
Arifin menuturkan, tagihan listrik setiap setelah dikelola oleh PLN lebih terjangkau. Ia hanya perlu membayar Rp 70.000 setiap bulannya dengan daya listrik 1.300 VA.
"Dulu satu bulan hampir Rp 150.000 atau Rp 100.000. Sekarang Rp 20.000, Rp 50.000, paling maksimal Rp 70.000," tutur Arifin.
Baca juga: Ada Listrik 24 Jam di Karimunjawa, Pemilik Homestay Semringah (hns/hns)











































