Tender Pembangkit Listrik 9.000 MW di Jawa Diundur

Tender Pembangkit Listrik 9.000 MW di Jawa Diundur

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 10 Apr 2017 13:53 WIB
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Jakarta - PT PLN (Persero) mengungkapkan adanya penundaan lelang sejumlah proyek pembangkit listrik di Pulau Jawa. Sebab, pertumbuhan kebutuhan listrik di Jawa ternyata tak sebesar perhitungan di program 35.000 MW.

Di program 35.000 MW, direncanakan untuk Pulau Jawa sebanyak 22.000 MW dan sisanya di pulau-pulau lain. Sekarang yang sudah masuk tahap kontrak jual-beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dan konstruksi sekitar 9.000 MW. Sebanyak 4.000 MW dalam proses tender.

Menurut perhitungan PLN, tambahan pasokan listrik sebanyak 13.000 MW dari pembangkit-pembangkit yang sudah dilelang, tanda tangan PPA, dan konstruksi itu cukup buat memenuhi kebutuhan listrik Jawa sampai 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penundaan proyek-proyek pembangkit ini sesuai dengan arahan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Dalam revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026 yang sudah diteken Jonan, ada revisi karena pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun belakangan hanya di kisaran 5%, sementara program 35.000 MW mengasumsikan pertumbuhan ekonomi 7% per tahun.

Baca juga: Jonan Rombak Rencana Proyek-proyek Listrik

"Yang diperkirakan dulu 22.000 MW, ternyata enggak sampai segitu. Yang kita sudah kontrak pun sebenarnya sudah cukup sampai 2019-2020," kata Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso, saat ditemui di Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Kalau 22.000 MW pembangkit itu dipaksakan dibangun sesuai jadwal semua, surplus listrik di Jawa jadi terlalu besar, PLN bisa terkena denda Take or Pay dari Independent Power Producer (IPP) karena banyak listrik tak terserap.

Pembangkit-pembangkit yang sudah PPA dan masuk tahap konstruksi di antaranya adalah PLTU Jawa 7 kapasitas 2 x 1.000 MW, PLTU Batang 2 x 1.000 MW, PLTU Jawa 3 kapasitas 2 x 660 MW, PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 kapasitas 2 x 1.000 MW, PLTU Cirebon Ekspansi 1.000 MW.

"Yang sudah dikontrak PLTU Jawa 7 itu 2.000 MW, PLTU Jawa 8 1.000 MW, PLTU Cirebon 1.000, Batang 2.000, PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 2.000 MW, PLTU Jawa 3 1.300 MW. Yang akan segera kontrak tinggal 4.000-an MW lagi. Jadi sekitar 9.000 MW yang diulur," ujarnya.

Sedangkan proyek-proyek PLTU yang ditunda di antaranya adalah PLTU Jawa 5 kapasitas 2 x 1.000 MW, PLTU Jawa 10 kapasitas 600 MW, dan PLTU Jawa 13 kapasitas 1.600 MW.

Baca juga: Proyek Pembangkit Listrik Terbesar di Program 35.000 MW Ditunda

"Yang belum di-pipeline itu kan ada PLTU Jawa 10 600 MW, PLTU Jawa 13 1.600 MW, PLTGU-PLTGU, dan termasuk juga PLTU Jawa 5," tutup Iwan. (mca/dna)

Hide Ads