89.000 Rumah di Papua akan Diterangi Lampu Tenaga Surya

ADVERTISEMENT

89.000 Rumah di Papua akan Diterangi Lampu Tenaga Surya

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 13 Apr 2017 10:19 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Jayapura - Sampai saat ini, masih ada sekitar 12.000 desa di seluruh Indonesia yang belum terlistriki dengan baik, 2.500 desa di antaranya bahkan gelap gulita di malam hari karena belum berlistrik sama sekali. Sebanyak 80% desa yang belum menikmati listrik ini berada di Papua. Dibutuhkan terobosan agar desa-desa tersebut segera terang benderang.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh Kementerian ESDM untuk menerangi desa-desa tersebut adalah dengan mendistribusikan paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LHSTE) ke Papua.

Dalam APBN 2017 telah dialokasikan dana Rp 320 miliar untuk pembagian LHTSE. Selanjutnya di APBN 2018 direncanakan alokasi anggaran Rp 800 miliar untuk pembagian LHTSE ke sekitar 200.000 rumah tangga. Tiap rumah tangga mendapatkan 4 paket.

Khusus untuk Papua dan Papua Barat, tahun ini akan dibagikan 88.881 unit LHSTE. Sebanyak 72.482 unit untuk Papua dan 16.399 unit untuk Papua Barat.

Di Papua, lampu tenaga surya akan dibagikan di Kabupaten Merauke, Keerom, Boven Digoel, Supriori, Biak Numfor, Sarmi, Mimika, Mamberamo Raya, Waropen, Pegunungan Bintang, Puncak, Yalimo, Lanny Jaya, dan Jayawijaya.

Sedangkan di Papua Barat, lampu tenaga surya dibagikan ke rumah-rumah di Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, dan Pegunungan Arfak.

"Pada prinsipnya, kebijakan pemerintah sekarang, seperti yang Pak Jonan (Menteri ESDM) sampaikan, adalah 'energi berkeadilan'. Intinya ada unsur pemerataan di situ, minimal penerangan untuk rakyat," kata Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana, kepada detikFinance di Jayapura, Rabu (12/4/2017).

Baca juga: Mengupas Strategi Pemerintah Terangi Pedalaman Papua

Di samping itu, akan dibangun juga pembangkit-pembangkit yang menggunakan potensi energi terbarukan lokal di Papua. Misalnya pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

"Kebijakannya, kalau ada sumber energi yang tersedia, yang kita manfaatkan adalah potensi energi setempat. Misalnya tadi di Pegunungan Bintang ada sungai, kita buat PLTM," ujar Rida.

Ia mengungkapkan, tahun ini 2 unit PLTM dengan kapasitas 700 kilowatt (kW) akan dibangun di Kabupaten Puncak. 4 unit PLTM dengan kapasitas 1.000 kW dibangun di Kabupaten Pegunungan Bintang. Lalu 1 unit PLTS terpusat berkapasitas 20 kW rencananya dibangun di Kabupaten Mimika.

Selain itu, 3 unit PLTS dengan kapasitas masing-masing 30 kW akan dibangun di Kabupaten Fakfak. Kemudian 2 unit PLTS dengan kapasitas 30 kW dan 50 kW bakal dipasang di Raja Ampat. (mca/ang)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT