Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menetapkan induk holding pertambangan jatuh pada PT Inalum (Persero), sementara 3 perusahaan lain yang berada di bawah holding antara lain anak perusahaan PT Bukit Asam Tbk (Persero), PT Aneka Tambang Tbk (Persero), dan PT Timah Tbk (Persero).
"Yang siap malah pertambangan. Pertambangan disiapkan terus, kita jalani terus," ujar Sonny saat dijumpai di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Impian Rini Bikin BUMN Tambang Jadi Raksasa Dunia Lewat Holding
"Kalau sudah holding akan lebih kuat. Dia bisa leveraging. Kalau bisa jadi holding misalnya nyari kredit lebih gampang. Kan kalau berdiri sendiri kan nggak sekuat kalau jadi satu," jelasnya.
Selain itu, holding bisa mencegah potensi BUMN rugi.
"Ya mudah-mudahan kalau jadi holding ketarik keangkat, kayak PT Perkebunan Nusantara III sekarang performa lebih baik," ujarnya.
Seperti diketahui, Kementerian BUMN tengah berencana untuk membangun holding di enam sektor, antara lain holding
jasa keuangan, migas, pertambangan, konstruksi, jalan tol, dan perumahan. (hns/hns)











































