Usai pertemuan, Jonan mengungkapkan, UEA berminat berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia. Salah satunya dengan menggandeng PT Pertamina (Persero).
"Kalau kerja sama bidang migas, mereka berminat kerja sama dengan Pertamina untuk wilayah kerja yang ditugaskan ke Pertamina. Jadi ada 10 wilayah kerja. Business to business saja," kata Jonan, Kamis (18/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Jonan, perusahaan minyak asal UEA yakni Mubadala, sudah punya jam terbang tinggi sehingga bisa mengebor minyak dengan sangat efisien. Termasuk bisa berpatner dengan Mubadala mencari ladang-ladang minyak baru di luar negeri.
"Ini karena operasi Mubadala ini juga sangat efisien. Mereka juga bisa bantu Pertamina untuk mencari ladang baru di luar Indonesia," ungkap Jonan.
Lanjut Jonan, selain membicarakan soal energi, pertemuannya dengan Suhail juga membahas peluang-peluang investasi kedua negara.
"Kerja sama di bidang transportasi di pelabuhan, serta permohonan peningkatan frekuensi penerbangan dari UEA ke Indonesia. Juga ada usulan untuk perbaikan perjanjian perpajakan kedua negara, karena tax treaty sudah lama sekali, sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan," kata dia. (idr/hns)