Di ESDM One Map Indonesia, disajikan data-data terintegrasi dari Ditjen Migas, Minerba, Ketenagalistrikan, dan EBTKE. Data wilayah kerja migas di seluruh Indonesia, wilayah kerja pertambangan, pembangkit listrik, hingga energi terbarukan semuanya bisa dibuka di sini.
Lalu di Amora, anggaran Kementerian ESDM bisa dimonitor. Anggaran untuk program mana yang sudah cair, sudah direalisasikan, atau belum direalisasikan, terbuka untuk dilihat masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengucapkan terima kasih kepada tim yang membuat ESDM One Map dan Amora, khususnya kepada Pak Muhammad Kuncoro. Saya waktu masuk ke sini, saya minta ke Sekjen untuk mengundang Pak Muhammad Kuncoro datang ke sini untuk bantu Pusdatin. Saya mau sistem teknologi informasi dikelola jadi satu center-nya di Pusdatin. Jadi tidak sendiri-sendiri, termasuk BPH dan SKK Migas digabung jadi satu," kata Jonan dalam sambutannya di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Dulunya Kuncoro bekerja di perusahaan swasta, lalu ditarik Jonan ke KAI untuk melakukan modernisasi dalam ticketing. Berkat Kuncoro, kini KAI sudah menggunakan tiket berupa kartu elektronik yang sangat membantu penertiban penumpang.
"Saya yang merekrut pak Kuncoro masuk ke KAI tahun 2009. Jadi beliau ini sudah bekerja 25 tahun. Berpuluh tahun sebelum masuk ke KAI, beliau kerja di IT di Indosat, Mobile 8. Saya bohongi, saya katakan mau nggak bantu KAI. Karena modernisasi tidak mungkin tidak harus menggunakan sistem informasi. Kalau tidak, karcis KA masih menggunakan kertas. Makanya, salah satu kesuksesan KA Jabodetabek tidak ada penumpang naik ke atas atap dan menajdi rapi adalah karena tiketnya enggak menggunakan kertas," tutur Jonan.
Foto: Michael Agustinus/detikFinance |
Dengan adanya aplikasi ESDM One Map ini, semua data terkait sektor ESDM terintegrasi, tak ada lagi perbedaan data antar ditjen, mudah untuk menjadikannya sebagai acuan pengambilan kebijakan. Masyarakat juga bebas mengaksesnya untuk berbagai kepentingan.
Lalu dengan Amora, penggunaan anggaran Kementerian ESDM jadi sangat transparan dan akuntabel, mudah dikontrol.
"Manfaat untuk rakyat, governance lebih baik dan terbuka. Masalah data seismik kalau di luar negeri terbuka. Disini enggak terbuka, enggak jelas. Jadi harus ada keterbukaan. Memang fair-nya begini. Ini launching untuk pelayanan masyarakat lebih baik. Penggunaan anggaran negara atau uang rakyat harus bisa dimanfaatkan dan kembali ke masyarakat," tutupnya. (mca/ang)












































Foto: Michael Agustinus/detikFinance