Keputusan ini diambil dengan pertimbangan kemampuan finansial. Saat ini Pertamina tengah menjalankan 4 proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) alias modifikasi kilang Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Dumai. Selain itu ada 2 proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Tuban dan Bontang.
Tiap proyek RDMP membutuhkan biaya investasi kurang lebih sebesar US$ 5 miliar atau Rp 65 triliun, sedangkan 1 proyek GRR nilainya sekitar US$ 12,5 miliar alias Rp 162,5 triliun. Artinya semua proyek itu memakan biaya US$ 45 miliar atau Rp 585 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar proyek kilang Pertamina yang molor, diringkas oleh detikFinance, Senin (12/6/2017):
- RDMP Balikpapan awalnya ditargetkan selesai 2019, mundur 1 tahun menjadi 2020.
- RDMP Cilacap awalnya direncanakan selesai 2022, mundur ke 2023 atau 2024.
- RDMP Balongan yang target awalnya selesai 2020 berdekatan dengan RDMP Balikpapan, mundur setahun ke 2021.
- GRR Tuban dari rencana awal selesai tahun 2021, mundur 3 tahun sampai 2024.
- GRR Bontang sementara tetap ditargetkan selesai pada 2023. Tapi porsi kepemilikan Pertamina di GRR Bontang hanya 5% saham, sisanya dikuasai mitra strategis.