Saat ini, TBBM Plumpang menjadi satu-satunya fasilitas penampungan BBM untuk distribusi ke 876 SPBU di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, dengan kapasitas mencapai 14.250 kiloliter per hari.
"Plumpang itu kan terminal terbesar di dunia, bayangin besar banget itu dan spare-nya enggak ada. Jadi perlu lakukan pendekatan ke titik-titik demand yang ada di Jabodetabek. Kita akan hidupkan Sukabumi, cari juga di sekitar Depok, pipanisasi juga kita lihat," ujar Senior Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, Gigih W. Irianto di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum dihitung ya, tapi paling tidak kalau kita pecah, Plumpang tetap 50% dari demand sekarang, 25%-25% akan di-split ke terminal-terminal yang ada. Yang paling penting bagaimana mengurangi beban Plumpang," ujar Gigih.
Pihaknya memperkirakan pembangunan TBBM di Depok dan Sukabumi akan memakan waktu hingga 4 tahun. "Bisa singkat, bisa lama, yang paling susah di kita ini kan kadang-kadang masalah pertanahan. Kita sih mintanya segera bisa dalam 3-4 tahun," tutur Gigih. (wdl/wdl)











































