"Ada dua jenis pemadaman. Pemadaman berencana dan tidak direncanakan," kata Manager Area PLN Medan, Agus Trisusanto saat ditemui di kantornya, Jalan Listrik, Medan, Senin (24/7/2017).
Ia menjelaskan, pemadaman direncanakan tersebut dilakukan oleh pihaknya karena adanya pemeliharaan trafo. Kemudian, lanjutnya, juga ada pemotongan ranting pohon yang menempel pada kabel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menerangkan, trafo yang ada di Medan mencapai 5.838 unit. Trafo itu dikatakannya harus dirawat secara berkala. Waktu untuk melakukan perawatan itu mencapai 3 jam.
"Itu (trafo) secara berkala harus dirawat. Misalnya perawatan berat seperti ganti minyak mencapai 2 sampai 3 jam," imbuhnya.
Meski trafo dirawat secara berkala, Agus menuturkan pemadaman listrik tidak terjadi setiap hari. "Enggak tiap hari (padam listrik). Kalau perlu padam ya dipadamkan," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite II DPD, Parlindungan Purba menyarankan PLN baiknya memberitahu kepada masyarakat soal pemadaman listrik.
"Terjadi pemadaman listrik misalnya, baiknya diberitahu melalui medsos (media sosial). Diberi tahu bahwa akan mati lampu," kata Parlindungan.
"Di Medan, Sumatera Utara ada kapal (pembangkit listrik) dari Turki. Kok mati listrik masih ada? Ternyata kita sudah menguraikan. Oleh sebab itu saya pikir, kerja sama PLN dengan masyarakat dan Pemda harus ditingkatkan. Karena listrik ini adalah kebutuhan primer saya pikir hampir sama dengan kebutuhan makan kita," kata Parlindungan. (ang/ang)











































