Karena itulah, pada Mei 2015 lalu Jokowi meluncurkan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW. Pemerintahan Jokowi juga melanjutkan sisa Fast Track Project (FTP) II berkapasitas 7.000 MW. Selain itu, ada Program Indonesia Terang (PIT) untuk melistriki desa-desa terpencil yang belum berlistrik.
Berdasarkan data PLN dan Kementerian ESDM, pasokan listrik sudah bertambah 9.246 MW dalam 2,5 tahun pemerintahan Jokowi. Rinciannya, pada 2015 ada tambahan sebanyak 3.757 MW, 4.128 MW pada 2016, dan sampai Semester I 2017 sebesar 1.361 MW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika target tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 2.688 MW sampai akhir tahun ini tercapai, maka tambahan listrik di tahun ketiga pemerintahan Jokowi mencapai 10.573 MW.
Menurut catatan Kementerian ESDM, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di seluruh Indonesia pada akhir 2016 mencapai 59.656 MW. Dengan adanya tambahan 1.361 MW, maka per Juni 2017 menjadi 61.017 MW.
Rasio elektrifikasi juga terus ditingkatkan dari 87,5% pada akhir 2014 menjadi 91,16% per Juni 2017. Artinya, 91,16% wilayah Indonesia sudah terlistriki, tinggal 8,84% yang belum dijangkau oleh jaringan listrik PLN. Sampai akhir 2017, ditargetkan rasio elektrifikasi mencapai 92,75%.
Pasokan listrik akan meningkat lebih pesat lagi pada 2018-2019 karena banyak pembangkit di program 35.000 MW yang sudah selesai. Diperkirakan totalnya ada tambahan pasokan sekitar 20.000 MW dari program 35.000 MW di 2019.
Progres program 35.000 MW
Dikutip dari data PLN, berikut progres teranyar program 35.000 MW per Juli 2017:
Porsi PLN
Perencanaan 4.090 MW (36%)
Pengadaan 1.859 MW (17%)
Konstruksi 5.140 MW (46%)
Commercial Operation Date/COD 167,5 MW (1%)
Porsi Independent Power Producer (IPP)
Perencanaan 2.880 MW (12%)
Pengadaan 3.496 MW (14%)
Sudah kontrak Power Purchase Agreement (PPA) tapi belum konstruksi 8.150 MW (33%)
Konstruksi 9.453 (39%)
Commercial Operation Date/COD 590 MW (2%)
Secara total, 6.970 MW (19,5%) sedang dalam tahap perencanaan, 5.355 MW (15%) di pengadaan, 8.150 MW (22,5%) sudah PPA tapi belum konstruksi, 14.593 MW (41%) sudah konstruksi, dan 757,5 MW (2%) yang sudah COD alias beroperasi secara komersial.
Dengan demikian, sejauh ini 43% pembangkit listrik yang sudah dibangun, yaitu 41% di tahap konstruksi dan 2% sudah COD atau selesai.
Berdasarkan catatan detikFinance, pada 10 Maret 2017 lalu proyek pembangkit yang sudah masuk tahap konstruksi masih 10.442 MW. Artinya dalam waktu kurang dari 4 bulan ada 4.151 MW pembangkit lagi yang sudah mulai dibangun.
Lalu pembangkit yang sudah COD alias beroperasi secara komersial pada 10 Maret 2017 sebanyak 639 MW, per Juli 2017 bertambah menjadi 757,5 MW.
(mca/hns)