PLN Tugaskan Anak Usaha Akuisisi Tambang Batu Bara

PLN Tugaskan Anak Usaha Akuisisi Tambang Batu Bara

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 29 Agu 2017 20:31 WIB
PLN Tugaskan Anak Usaha Akuisisi Tambang Batu Bara
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - PT PLN (Persero) menugaskan anak usahanya, PT PLN Batubara, untuk mengakuisisi tambang batu bara. Tujuannya, mengamankan pasokan batu bara untuk pembangkit-pembangkit listrik.

Rencananya, PLN nantinya membangun PLTU mulut tambang di tambang-tambang batu bara yang dikuasainya. Berdasarkan peraturan dari pemerintah, pemilik PLTU mulut tambang memang harus memiliki saham sekurang-kurangnya 10% di perusahaan yang memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) setempat.

"Itu buat PLTU mulut tambang. Beberapa lokasi mau kita bangun, PLN batu bara akan ikut mengambil kepemilikan di situ supaya pasokannya terjamin," kata Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN, Nicke Widyawati, saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini PLN Batubara hanya memasok sekitar 10% dari total kebutuhan batu bara PLN yang mencapai 80 juta ton per tahun. Dengan akuisisi tambang-tambang batu bara, diharapkan sekitar 50% dapat dipasok oleh PLN Batubara.

"Sekarang dari PLN Batubara masih di bawah 10%. Seberapa besar sih kita ingin DMO bisa berpengaruh ke penurunan BPP? Minimal 50% baru bisa berpengaruh. Kalau kecil kan dampaknya enggak terlalu besar," tukasnya.

Nicke menjelaskan, setiap tahun lebih dari 300 juta ton atau sekitar 80% dari produksi batu bara Indonesia diekspor, padahal kebutuhan untuk kelistrikan di dalam negeri makin meningkat. Harga batu bara di pasar pun naik turun, di luar kendali PLN.

Jika PLN tak menguasai hulu sampai hilir, mulai dari tambang batu bara sampai PLTU, bisa-bisa PLTU yang dioperasikan PLN kekurangan suplai batu bara. Hampir 60% listrik yang diproduksi PLN berasal dari pembangkit batu bara, itulah sebabnya jaminan pasokan amat penting.

PLN belajar dari pengalaman di PLTU Paiton yang kesulitan mendapat batu bara karena pemasoknya lebih memprioritaskan ekspor. "Pembangkitnya kan sudah mengikuti lokasi tambangnya, kalau tidak ada security of supply bahaya," tukasnya.

Beberapa tambang batu bara yang cocok untuk PLTU mulut tambang, misalnya di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan sedang dijajaki oleh PLN untuk diakuisisi.

"Kita sih melirik Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, kita sedang list," ujar Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Supangkat Iwan Santoso.

Penguasaan sumber-sumber batu bara membuat PLN bisa mendapatkan bahan bakar dengan harga lebih efisien. Bila biaya bahan bakar turun, biaya pokok penyediaan (BPP) listrik pun lebih rendah, tarif listrik PLN ke masyarakat jadi lebih murah. (mca/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads