Dikutip dari data PLN, berikut progres teranyar program 35.000 MW per 14 September 2017:
Porsi PLN
Perencanaan 4.090 MW (36%)
Pengadaan 1.794 MW (16%)
Konstruksi 5.205 MW (46%)
Commercial Operation Date/COD 167,8 MW (2%)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perencanaan 2.880 MW (12%)
Pengadaan 2.769 MW (10%)
Sudah kontrak Power Purchase Agreement (PPA) tapi belum konstruksi 10.255 MW (39%)
Konstruksi 10.061 MW (38%)
Commercial Operation Date(COD) 605 MW (2%)
Secara total, 6.970 MW (19%) sedang dalam tahap perencanaan, 4.563 MW (12%) di pengadaan, 10.255 MW (27%) sudah PPA tapi belum konstruksi, 15.266 MW (40%) sudah konstruksi, dan 773 MW (2%) yang sudah COD alias beroperasi secara komersial.
Dengan demikian, sejauh ini 42% pembangkit listrik yang sudah dibangun, yaitu 40% di tahap konstruksi dan 2% sudah COD atau selesai.
Berdasarkan catatan detikFinance, pada 10 Maret 2017 lalu proyek pembangkit yang sudah masuk tahap konstruksi masih 10.442 MW. Artinya dalam waktu kurang dari 6 bulan ada 4.824 MW pembangkit lagi yang sudah mulai dibangun.
Lalu pembangkit yang sudah COD alias beroperasi secara komersial pada 10 Maret 2017 sebanyak 639 MW, per September 2017 bertambah menjadi 773 MW.
Pembangkit-pembangkit listrik di program 35.000 MW memerlukan jaringan transmisi sepanjang 46.831 kilometer sirkit (kms). Per 14 September 2017, jaringan transmisi yang sudah selesai dibangun dan beroperasi (energize/komisioning) sudah sepanjang 6.819 kms (15%).
Sedangkan 19.282 kms atau 41% sedang di tahap konstruksi. Sisanya sepanjang 20.729 masih di tahap pra konstruksi.
Lalu dari gardu induk berkapasitas 109.199 MVA yang dibutuhkan, sebanyak 25.898 MVA sudah energize dan komisioning, 35.859 MVA atau 33% sudah di tahap konstruksi, dan 47.442 MVA masih tahap pra konstruksi. (mca/hns)