PLN sendiri telah membangun infrastruktur kelistrikan di pulau tersebut pada bulan Agustus lalu, salah satunya dengan memberikan listrik gratis bagi 130 KK. Dari 236 KK yang ada di Pulau Liran, 211 di antaranya telah dilayani listrik oleh PLN yakni Desa Ustututun dan Manoha.
Sementara untuk 25 KK sisanya yang berada di daerah Dusun Uspisera, saat ini sedang dibangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 4 KM dengan target menyala pada November 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran PLN disambut hangat warga Pulau Liran, Warga mengaku sejak masuknya listrik kehidupan perekonomian mereka lebih terbantu, karena warga tidak lagi terbebani biaya bahan bakar untuk penerangan. Sebab, biaya listrik dari PLN dinilai lebih murah dengan harga subsidi yakni Rp 650/kWh dibanding untuk membeli bahan bakar minyak.
"Dulu sebelum ada listrik, saya harus menggunakan tiga pelita, dalam sebulan kami bisa menghabiskan Rp 200 hingga Rp 300 ribu rupiah, namun dengan masuknya listrik kini kami hanya membayar Rp 30-60 ribu saja per bulan," ungkap Moses salah satu warga Liran.
Muhamad Ali mengatakan, dengan adanya pasokan listrik tersebut dapat membantu warga untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, anak-anak bisa belajar serta perekonomian mulai menggeliat.
Seluruh pasokan listrik saat ini berasal dari suplay dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel(PLTD) dengan daya terpasang 240 kW, dan rata-rata Biaya Pokok Produksi (BPP) di Pulau tersebut sebesar 11.182 kWh. (dna/dna)