Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, mengatakan Pertamina telah mengembalikan status pengelolaan Blok East Kalimantan ke Pemerintah. Sehingga mau tidak mau pemerintah akan melelangnya.
"Pengertian saya Pertamina akan mengembalikan, akan langsung dilelang," tuturnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secepatnya, enggak ada waktu kita untuk tidak melelang secepatnya. Di sana tetap bekerja kan masih sampai tahun depan," imbuhnya.
Arcandra mengatakan, saat ini sudah ada beberapa perusahaan migas yang menyatakan ketertarikannya. Namun, pemerintah akan mengkaji
terlebih dahulu.
"Ini tentu tergantung nanti bagaimana detailnya. Ini sedang kami tunggu, secepatnya akan kita lelang," kata Arcandra.
Tekan Biaya ASR
Kementerian ESDM tengah mencari cara untuk menekan biaya rehabilitas lahan tambang atau dana Abandonment and Site Restoration (ASR). Sebab dana tersebut dianggap menjadi masalah ketika perusahaan ingin mengelola blok migas terminasi.
Arcandra mengatakan, pihaknya tengah mencari teknologi ASR yang tepat agar kebutuhan dananya tidak terlalu besar. Sehingga perusahaan migas tak keberatan untuk menanggungnya.
"Saya juga di Eropa kemarin lihat teknologi ASR yang efisien seperti apa biar bisa turun. Karena ASR kita itu pada PSC awal tidak dicover, nah ini jadi beban negara lewat cost recovery. Untuk itu kita harus cari teknologi yang pas yang bisa efisien agar ASR yang tinggi ini bisa ditekan," jelas Arcandra.
Kementerian ESDM saat ini juga tengah menyiapkan Peraturan Menteri terkait aturan ASR tersebut. Namun Arcandar belum bisa menjabarkan proses dari pembentukan Permen tersebut. (hns/hns)