Supervisor Pemasaran dan pelayanan pelanggan PLN Disjaya, Emir Ferdian, menjelaskan SPLU untuk kendaraan bermotor sendiri telah tersedia di 24 titik di Jakarta. Sementara SPLU untuk gerobak listrik telah tersedia di 546 titik di Jakarta.
"SPLU ini sebagai upaya dalam mendukung infrastruktur kelistrikan," kata Emir saat berbincang dengan detikFinance di lokasi, Jakarta, Sabtu (23/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk masalah pembayaran, SPLU ini menggunakan token listrik yang dapat dibeli dimana saja. Jadi pengguna hanya tinggal memasukan kode voucer token ke dalam SPLU dengan tarif 1.645/kwh.
Sedangkan Emir mengatakan, kendaraan yang ditampilkan PLN dalam gelaran BUMN tersebut merupakan bentuk kerja sama dengan sebuah produsen kendaraan. Motor tersebut ditampilkan hanya untuk dipamerkan dan uji coba, bukan untuk komersil.
Motor dengan desain kendaraan pria tersebut kata Emir dapat melaju hingga 100 kilometer (km)/jam. Menurutnya, kendaraan bertenaga listrik saat ini dinilai lebih murah dibanding bertenaga BBM. Oleh sebab itu, PLB terus mendorong untuk mengembangkan infrastruktur kelistrikan.
"Kalau motor listrik ini kita isi full dengam listrik, misalnya setara 15 liter. Itu kita isi beberapa jam, memang lebih lama, cuma tarifnya jauh lebih irit. Misalnya full 15 liter, paling hanya menghabiskan Rp 40 ribu, coba bandingkan kalau 15 liter pakai BBM," ujarnya. (ang/ang)