Cek 'Kebun Angin' 75 MW di Sulsel, Jonan: Tarif Harus Terjangkau

Cek 'Kebun Angin' 75 MW di Sulsel, Jonan: Tarif Harus Terjangkau

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 30 Sep 2017 19:00 WIB
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Sidrap - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kunjungan kerja ke lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Desa Mattirotasi dan Lainungan, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Dalam kunjungannya ke lokasi tersebut, Jonan memantau kemajuan PLTB alias 'kebun angin' berskala utilitas pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan investasi senilai US$ 150 juta.

"Pesan Pemerintah (Pusat) hanya satu, tarifnya harus terjangkau. Tahap 1 PLTB pertama ini tarifnya US$ 11 sen per kWh flat, yang (tahap) kedua bagaimana? Kita nego lagi, kita akan akomodir, saya minta harganya bisa lebih rendah," kata Jonan dalam sambutannya, Sidrap, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jonan mengapresiasi seluruh pihak terutama kepada Bupati Sidrap atas semua dukungan sehingga pembangunan proyek PLTB pertama di Indonesia ini sesuai rencana. Ia juga mendukung pemerintah daerah Sidrap jika ingin mengembangkan proyek PLTB tahap kedua.

"Kalau tadi Bupati menjelaskan, mendukung adanya fase kedua, saya juga mendukung, karena pemerintah mendorong adanya energi primer dari hydro, air, angin, gas, panas bumi di masing-masing daerah mana yang paling efisien dan efektif," ujar Jonan.

Dalam konferensi pers di site Wind Turbin Generator (WTG) 6 lebih lanjut Jonan menegaskan kembali dukungannya untuk proyek fase II, Menurutnya, pihak UPC akan melanjutkan untuk fase 2 dari proyek ini, tambahannya sekitar 50 MW dan selama tarif cocok pasti jalan.

Turut mendampingi Jonan, Dirjen Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Someng dan Dirjen EBTKE Rida Mulyana. Dari pihak UPC hadir CEO UPC Renewables, Brian Caffyn dan Direktur PT UPC Sidrap Bayu Energi, Erwin Jahja.

PT UPC Sidrap Bayu Energi merupakan konsorsium UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison dan Binatek Energi Terbarukan, untuk membangun proyek PLTB Sidrap. Dengan fasilitas Maxpower yang menyediakan sebanyak 78,75MW, nantinya PLTB Sidrap pada kuartal pertama 2018 dapat mengirim 70-77MW pada titik interkoneksi.

Jumlah turbin yang akan dibangun total sejumlah 30 turbin, dimana masing plat berkapasitas 2.5 MW WTG pada menara baja setinggi 80 meter. Turbin yang digunakan adalah turbin angin Kelas IIA dengan panjang (jari-jari) baling-baling 57 meter, sehingga total tinggi pembangkit mencapai 137 meter.

Diungkapkan pihak UPC, kedatangan Menteri Jonan kali ini bertepatan dengan tonggak bersejarah di mana UPC Sidrap mulai mendirikan menara dan menaikkan komponen rumah dan bilah turbin menggunakan perangkat derek crawler crane LR 1600 berkapasitas angkat 600 ton yang sudah dimulai pertengahan September kemarin.

Dengan mesin tersebut, UPC Sidrap dan para kontraktornya siap mempercepat pembangunan turbin-turbin angin dalam kurun waktu Oktober-Desember 2017, sehingga PLTB dapat mulai beroperasi sesuai target pada kuartal pertama 2018.

Menurut CEO UPC Renewables, Brian Caffyn, membangun PLTB di Indonesia menjadi tantangan tersendiri.

"Beberapa pihak menyangsikan ini dapat berjalan, tapi saya menyukai tantangan, menyukai tempat ini, juga menyukai orang-orang disini, itu yang selalu memotivasi saya untuk membuktikan kepada semua pihak bahwa kami bisa," tutur Brian. (hns/hns)

Hide Ads