Memang target listrik 35.000 MW dibuat dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 7% per tahun. Namun saat ini realisasinya hanya di kisaran 5%. Sehingga target 35.000 MW hingga 2019 harus disesuaikan.
"Begini lho, dulu hitungan kita kan sesuai dengan pertumbuhan ekonomi. Ini tentu saja PLN itu kalau nanti kalau terlalu over juga, bayar apanya, cicilannya juga berat. Oleh karena itu disesuaikan anunya, kebutuhannya disesuaikan, dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi yang ada," tutur Jokowi saat meresmikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7, 9, dan 10 di Desa Terate, Serang, Banten, Kamis (5/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prinsipnya itu saja," jelas Jokowi.
"(35.000 MW) kan itu target. Kan mesti menyesuaikan dengan kebutuhan dong. Mosok target kemudian setelah dihitung-hitung dengan pertumbuhan ekonomi misalnya, kebutuhannya tidak 35, tapi 32. Ya kalau terlalu over juga membebani PLN," papar Jokowi. (wdl/hns)