Di pulau tersebut ada 2 desa yang belum tersentuh listrik PLN. Mereka selama ini hanya bergantung pada pasokan dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan kapasitas 100 kilowatt (KW) yang dikelola secara swakelola alias patungan.
Camat Pulau Tiga Barat, Tabrani, menjelaskan PLTD tersebut melayani 276 pelanggan rumah tangga. Tingginya beban tersebut, membuat penduduk setempat hanya bisa menikmati listrik selama 7 jam per hari, dari pukul 5 sore hingga 12 malam saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saat ini masih hanya 7 jam saja, karena masih swakelola saja. Jadi penduduk desa dimintai pungutan untuk bahan bakar solarnya," tuturnya di Pulau Tiga, Natuna, Kepri, Rabu (18/10/2017).
Untuk besaran pungutannya juga bervariasi tergantung dari pemakaian masing-masing pelanggan. Kebanyakan dari penduduk desa yang 75% nelayan itu rata-rata dipungut Rp 5.000-10.000 per hari.
"Itu standar untuk lampu dan nonton TV. Tapi ada juga yang sampai Rp 50 ribu," imbuhnya.
![]() |
Uang pungutan tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan solar guna mengoperasikan PLTD tersebut. Total kebutuhan solar untuk menjalankan PLTD itu selama 7 hari mencapai 280 liter.
Tabrani mengaku membeli kebutuhan solar dari Pertamina seharga Rp 6 ribu per liter. Itu artinya penduduk dua desa tersebut patungan hingga Rp 1,68 juta setiap harinya atau Rp 50,4 juta setiap bulan hanya untuk menikmati listrik.
![]() |
Tabrani menambahkan, mesin PLTD tersebut sebenarnya merupakan bekas peninggalan Perusahaan Daerah (Perusda). Lantaran kehabisan pasokan subsidi, Perusda tak sanggup lagi mengelola dan akhirnya diserahkan ke masyarakat setempat.
Namun, lantaran digunakan secara swakelola tanpa subsidi, tarif listrik terasa lebih mahal. Untuk itu dirinya sangat menyambut antusias PLN yang akan membangun PLTD di wilayahnya.
"Kita sudah 2 tahun secara swakelola. Kehadiran PLN ini sangat kami harapkan," imbuhnya.
![]() |
PLN Siapkan PLTD 1.500 KW
Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepri, Dwi Suryo Abdullah, mengatakan pihaknya saat ini sudah menyiapkan pembangunan PLTD berkapasitas 1.500 KW. PLTD tersebut akan melayani 2 desa lainnya di pulau tersebut sehingga total pelanggannya sekitar 500 planggan lebih.
"Saat ini 3 mesinnya berkapasitas 500 KW sedang dalam perjalanan. Akhir tahun ini sudah bisa terlayani," tuturnya.
Sambil menunggu, PLN Wilayah Riau dan Kepri tengah membangun transmisi atau jaringan listrik sepanjang 12 kilometer (km). Setiap 1 km dibangun 20 tiang listrik.
Jika PLTD milik PLN tersebut beroperasi, maka masyarakat Pulau Tiga akan menikmati listrik dengan layanan 14 jam per hari. Secara bertahap nantinya juga akan ditingkatkan hingga 24 jam penuh. (wdl/wdl)