.webp)
"Bersama ini kami sampaikan bahwa Menteri ESDM akan meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT Vivo Energy Indonesia," bunyi undangan Kementerian ESDM seperti dikutip detikFinance, Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Perjalanan SPBU VIVO memperoleh izin melakukan kegiatan usaha niaga alias menjual bahan bakar minyak (BBM) terbilang tak mudah. Pengajuan izin operasi sempat ditolak Kementerian ESDM, karena dianggap tak sesuai ketentuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Izin operasi SPBU VIVO baru diperoleh setelah perusahaan mengganti nama dari semula PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI) menjadi PT Vivo Energi Indonesia, sama dengan merek dagang yang tertera pada SPBU. Penggantian nama tersebut dilakukan sebagai langkah perusahaan mengikuti aturan pemerintah bahwa nama SPBU dan nama perusahaan operator harus sama.
Perubahan nama ini sudah disahkah lewat SK Menkum HAM nomor AHU-0021674.AH.01.02.TAHUN 2017 pada tanggaI 19 Oktober 2017.
SPBU VIVO berlokasi di Jalan Raya Cilangkap RT007/RW003 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur ini menjual 3 jenis BBM dengan nama Revvo, yakni Revvo 88 yang dijual Rp 6.550 per liter, Revvo 90 dengan harga Rp 7.500 per liter, dan Revvo 92 dengan harga Rp 8.250 per liter.
Corporate Communication Vivo Energy Indonesia, Maldi Al Jufrie, mengatakan manajemen melakukan tes operasional pada minggu ini dan dilanjutkan dengan operasi apabila tes operasional berjalan dengan baik.
"Rencananya November ini (beroperasi), bukan hanya di sini, tapi di beberapa wilayah di Jabodetabek," kata Maldi. (ara/wdl)
