"Sebenarnya Jawa Barat punya 891 dusun yang belum ada jaringan listrik. 233 dusun kita resmikan hari ini, jadi masih ada 658 lagi," ucap General Manager PT PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana saat peresmian jaringan listrik di Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Kamis (2/11/2017).
Menurut Iwan, upaya membuat jaringan listrik di pedesaan tidaklah mudah. Akses jalan menjadi salah satu kendala untuk membangun jaringan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan rasio elektrifikasi di Jabar sendiri terbilang tinggi. Catatan PT PLN Distribusi Jabar per bulan September 2017, sudah ada 98,5 persen wilayah yang sudah teraliri listrik.
"Sisanya ada 1,5% yang belum," ucapnya.
Kendati demikian, PT PLN Distribusi Jabar akan terus menggenjot pembangunan listrik di dusun-dusun Jabar. Upaya ini dilakukan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Jabar bertajuk 'Jabar Caang'.
"Tahun depan sisanya akan kita selesaikan. Insya Allah lebih cepat sesuai harapan Gubernur dan Wakil Gubernur," ujar Iwan.
Upaya tersebut ditandai dengan dibangunnya jaringan listrik di 233 dusun yang tersebar di sejumlah pelosok di Jabar hari ini. Peresmian yang juga dihadiri Wagub Jabar Deddy Mizwar ini berlangsung di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar.
Pembangunan jaringan listrik di 233 dusun di Jabar tersebut menelan dana Rp 72 miliar. Panjang jaringan tegangan menengah (JMT) yang dibangun sepanjang 73 kilometer sedangkan panjang jaringan tegangan rendah (JTR) mencapai 197 kilometer.
"Tegangannya mencapai 20 ribu volt," kata Iwan.
Wagub Jabar Deddy Mizwar mendukung upaya pelistrikan di sejumlah dusun yang belum teraliri listrik. Menurut pria yang karib disapa Demiz ini, pengadaan listrik bukan hanya untuk kebutuhan masyarakat.
"Dengan listrik ini juga meningkatkan produktivitas baik di rumah tangga atau kawasan desa itu sendiri," kata Demiz.
Demiz mengharapkan agar PT PLN memberikan fasilitas berbeda kepada masyarakat kurang mampu. Ia meminta agar PT PLN memberikan fasilitas gratis pemasangan kepada masyarakat kurang mampu. Pemprov Jabar sendiri, sambung dia, sudah menggelontorkan dana Rp 50 miliar tahun ini untuk memberikan fasilitas bagi masyarakat kurang mampu.
"Kita support bagaimana sebagai perusahaan pengelola listrik, betul-betul keberpihakan kepada masyarakat di daerah terpencil," kata Demiz. (ang/ang)











































