.webp)
"Dikarenakan harga minyak yang terus naik, di mana seluruh produk VIVO akan selalu mengikuti perkembangan minyak dunia, maka tanggal 4 November berdasarkan perhitungan keekonomian kami. Kami akan menaikkan harga jual produk kami diantaranya 89 dari Rp 6.100 per liter menjadi Rp 6.300 per liter," jelas Corporate Communication Vivo Energy Indonesia, Maldi Al Jufrie dalam keterangannya kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (4/11/2017).
VIVO juga akan terus melakukan penyesuaian harga BBM berdasarkan harga minyak dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
VIVO juga berkomitmen membangun SPBU wilayah 3T, yaitu terdepan, terluar dan tertinggal. Hanya saja saat ini belum ada penugasan langsung dari pemerintah.
"Kami berkomitmen untuk membangun SPBU di luar wilayah jamali termasuk di daerah 3T, walaupun sampai dengan saat ini kami secara resmi belum memperoleh penugasan dari pemerintah. Walaupun pada akhirnya nanti vivo akan memperoleh penugasan dari pemerintah, kami berharap pemerintah dapat berlaku adil kepada seluruh pemain di bidang pendistribusian BBM.," kata Maldi.
Kami mengapresiasi pemerintah atas segala bantuannya terutama kementerian ESDM.
Atas bentuk kepedulian kami kepada masyarakat Indonesia, pada tanggal 30 November 2017 kami akan membuka dan mengoperasikan SPBU Vivo yang kedua di wilayah Pulau seram dengan harga revvo 89 yang sama dengan wilayah jamali.
Sedangkan untuk BBM jenis Revvo 90 dan Revvo 92 harganya tidak mengalami kenaikan, yaitu Rp 7.500 per liter dan Rp 8.250 per liter.
"90 dan 92 masih memenuhi ekspektasi margin kami untuk sementara ini," ujar Maldi.
(ara/ang)
