Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan, pihaknya langsung merespon ketika ada pemberitahuan bahwa Elpiji 3 kg mulai langka dibeberapa daerah. Angka tersebut pun masih bisa bertambah jika masih ada yang kekurangan pasokan.
"Kita berkomitmen untuk jaga pasokan agar aman. Tapi kita enggak bisa proyeksikan berapa yang akan kita salurkan. Masa kita proyeksikan kelangkaan," tuturnya di Pertamina Pusat, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk Jakarta, pihaknya sudah menyalurkan sekitar 150 ribu tabung saat operasi pasar pada 7 Desember kemarin. Begitu pula dengan wilayah sekitar Ibu Kota seperti Depok, Bogor, Tangerang.
Menurut Iskandar, ternyata tidak semua daerah yang dikabarkan benar terjadi kelangkaan. Sebab ada beberapa titik pelaksanaan operasi pasar yang justru terjadi bahkan tambahan stok itu tidak laku.
"Kita lakukan operasi pasar di satu titik ternyata enggak ada yang datang. Tapi ada juga yang benar, kita buka langsung habis. Tapi ada juga yang 1 hari kita tungguin enggak ada yang beli," imbuhnya.
Kendati begitu dia menegaskan bahwa Pertamina tidak melakukan pengurangan alokasi stok Elpiji 3 kg. Dia mencatat dari Juli 2017 hingga November 2017 rata-rata penyaluran Elpiji mencapai 20,2-20,3 metrik ton per hari.
"Berarti kan tidak benar ada isu pengurangan. Kadang-kadang kan ada isu dipelintir ini di masyarakat," imbuhnya.
Baru pada Desember, kata Iskandar, pihaknya menaikkan alokasi Elpiji menjadi 21 ribu metrik ton per hari. Sebab di bulan ini ada peningkatan permintaan lantaran adanya Natal dan Tahun Baru.
Namun Pertamina salah prediksi, biasanya peningkatan permintaan mulai terjadi pada pertengahan bulan, kenyataannya kelangkaan sudah terjadi sejak awal bulan.
"Tapi Kami tidak khawatir, ini kan hanya memenuhi yang kosong. Kita siram mereka terpenuhi, kalau sudah terpenuhi nanti setelah ini biasanya turun lagi," tandasnya. (mkj/mkj)