"Kami terus konsisten menambah pasokan di mana ada informasi kekurangan di daerah itu. itu kami tambah dengan operasi pasar," kata Iskandar," kata Iskandar di SPBU Pertamina Jalan Rasuna Said, Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
Bukan itu saja, Pertamina juga menyiapkan satu truk pengangkut elpiji 3 kg yang mampu menampung 560 tabung. Ini disiapkan untuk segera merespons kelangkaan elpiji di lokasi-lokasi yang mengalami kelangkaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pertamina Buka Suara Soal Elpiji 3 Kg Langka |
"Ada beberapa, itu sudah mulai menurun. Di Bogor Kabupaten, masih ada kemarin, tapi yang lain-lainnya saya enggak hafal. Itu nanti akan kami langsung datangi, kami kirimkan 1 truk 560 tabung. Kayak kemarin di Kedoya, kami kirim 2 truk langsung karena saking rame katanya di medsos. Ternyata dari 2 truk yang sediakan 1.120 tabung, yang laku malah cuma 200 tabung. Begitulah dinamisasinya, tapi kami tetap komit," kata Iskandar.
Iskandar menjelaskan, sekitar 2.000 metrik ton gas Elpiji 3 kg yang dipasok setiap harinya. Pertamina akan melakukan koordinasi penuh dengan SPBU yang ada untuk memastikan ketersediaan pasokan.
"Nanti outlet kami yang under controlnya kami, 100% SPBU kami siapkan. Itu jaminan juga. Nanti bisa kelilinng di 159 SPBU di DKI itu dicek, ada ketersediaan enggak, dan itu pun kami sampaikan contact center, kalau masyarakat kesulitan di sekitar situ bisa ke SPBU terdekat," terangnya
Selain itu, Pertamina juga akan memastikan ketersediaan stok Elpiji 3 kg di lokasi-lokasi pangkalan milik Pertamina. Ada sejumlah pangkalan Elpiji yang menjadi barometer yang akan dijadikan pantauan ketersediaan stok.
"Tidak semua pangkalan sih, tapi ada barometer-barometer sebagai kontrol yang untuk pangkalan-pangkalan besar. Kan itu jumlahnya ada ribuan, tapi ada barometer-barometer yang kami pegang. Itu enggak boleh kosong di situ. Itu kami pegang terus sehingga masyarakat kalau di pangkalan atau pengecer dekat rumahnya enggak ada, ada titik yang akan selalu ada. Itu yang kami jamin," tutur Iskandar. (eds/hns)