Perusahaan pelat merah ini akan terus menambah porsi energi terbarukan dalam pembangkit listrik milknya. Saat ini 12,9% dari total pembangkit PLN merupakan energi terbarukan.
"Sekarang ini kan porsinya masih 12,9%, nanti di 2025 itu kita targetkan bisa 23%," kata Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, usai penandatanganan kerja sama di Kedutaan Besar Indonesia di Paris, Prancis, Senin (11/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan jadinya besar sekali itu. Jadi kalau ditanya apakah bisa tercapai, kalau sampai 23% mungkin tidak gampang, tapi kalau sampai 20%-an saja bisa di 2025," kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan pada kesempatan yang sama.
Berikut rincian proyek kerja sama antara PLN dengan perusahaan Prancis yang baru ditandatangani:
- PLTB Tanah Laut di Provinsi Kalimantan Selatan, kapasitas 70 MW dengan pengembang konsorsium Pace Energy pte. Ltd & PT Juvisk Tri Swarna. Target COD 24 bulan dari Financial Date (FD)/2020 dan nilai investasi sebesar US$ 153,738 juta (Rp 2,07 triliun).
- PLTS Bali 1 di Kabupaten Kubu, Provinsi Bali, kapasitas 50 MWp dengan pengembang konsorsium Equis Energy Indonesia & PT Infrastruktur Terbarukan Fortuna. Target COD 20 bulan dari Financial Date (FD)/2020 dan nilai investasi US$ 91,6 juta (Rp 1,23 triliun).
- PLTS Bali 2 di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, kapasitas 50 MWp dengan pengembang Aquo Energy Indonesia ltd. Target COD 20 bulan dari Financial Date (FD)/2020 dan nilai investasi US$ 91,6 juta (Rp 1,23 triliun).
(ang/mkj)