Penggunaan Energi Baru Terbarukan Ditargetkan Capai 18% di 2021

Penggunaan Energi Baru Terbarukan Ditargetkan Capai 18% di 2021

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 22 Feb 2018 19:25 WIB
Foto: Istimewa/dok Agus Humas PLN
Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan optimistis tiga tahun lagi porsi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) atau harta karun energi mencapai 18% pada 2021 mendatang.

Saat ini, bauran EBT di Indonesia sudah mencapai 12,5%. Dalam tiga tahun ke depan, porsinya ditargetkan mencapai 18%.

"Seperti yang saya katakan, di sektor listrik, bauran energi terbarukan sampai saat ini adalah 12,5%. Tidak masalah. Dalam waktu tiga tahun bisa mencapai 17-18%," kata Jonan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu, pemerintah menargetkan bauran energi dari EBT sebesar 23% pada 2025. Dia optimis angka tersebut dapat dicapai. Angka tersebut berdasarkan keputusan pemerintah dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

"Saya percaya, khususnya di sektor listrik, saya yakin kita bisa mencapai 23% pada tahun 2025," jelasnya.

Namun untuk merealisasikannya bukan tanpa hambatan. Jonan sendiri beberapa kali masih menerima keluhan dari pelaku usaha penyedia listrik dari EBT.

"Beberapa orang dari bisnis energi terbarukan masih terus mengeluh kepada saya bahwa tarifnya rendah, dan seterusnya, tapi saya katakan itu adalah dunia yang bebas, ini adalah dunia yang kompetitif," ujar Jonan.


"Tugas saya bukan untuk membuat pebisnis mendapatkan keuntungan yang lebih kecil, tapi pekerjaan saya, pekerjaan pemerintah, untuk membuat listrik setara," sambungnya.

Terlepas dari itu, dirinya puas dengan capaian EBT pada 2017. Pasalnya di sepanjang 2017 berhasil ditandatangani Power Purchase Agreement (PPA) EBT dengan total kapasitas sekitar 1,2 gigawatt (GW)

"Tahun lalu adalah tahun yang baik. 1,2 gigawatt dalam energi terbarukan ditandatangani dengan perusahaan listrik nasional dan kami sangat senang, dan kami terus maju untuk memiliki lebih banyak tahun ini. Sebagian besar berada di hidro, dan ada pula yang berada di panas bumi juga," tambahnya. (ara/ara)

Hide Ads