Ini Tahapan PGN Caplok Pertagas Pasca Holding Migas Terbentuk

Ini Tahapan PGN Caplok Pertagas Pasca Holding Migas Terbentuk

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 11 Apr 2018 18:07 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Migas resmi dibentuk. PT Pertamina (Persero) menjadi induk perusahaan alias holding, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau (PGN) sebagai anggota holding.

Seiring terbentuknya holding, maka PGN dan PT Pertagas sebagai anak usaha Pertamina akan melakukan integrasi.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno mengatakan skema integrasi dua perusahaan gas ini akan dilakukan dengan cara akuisisi. PGN bakal mengakuisisi Pertagas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya saat ini persetujuannya akuisisi dulu," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).


Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menambahkan, hingga akhirnya diputuskan menggunakan cara akuisisi, dia mengatakan antara Pertamina dan PGN sudah melakukan kajian.

"PGN dan Pertamina sudah mengerucut ke transaksi. Transaksi juga sudah membuat beberapa kajian-kajian. Tentunya dilihat dari bermacam-macam sisi, dari sisi teknis, waktu, komplikasi legalnya, segala macam, dan sepertinya mengerucut ke transaksi akuisisi," jelasnya.

Namun terkait valuasi atau nilai aset yang dimiliki Pertagas untuk dicaplok oleh PGN masih dalam pembahasan. Angkanya sendiri masih dihitung.

"Nilainya berapa ini masih sedang dalam bentuk kajian, dokumen-dokumen banyak dikumpulkan. Mudah-mudahan dalam waktu cepat konsultan sudah bisa mengusulkan kepada PGN dan Pertamina nilainya yang akan ditransaksikan untuk akuisisi Pertagas nilainya berapa," lanjutnya.


Namun, jika ternyata lewat cara akuisisi ini angka valuasi yang harus ditransaksikan PGN membebani perusahaan, maka akan dicari cara paling optimal.

"Tentunya nanti holding akan melihat secara integrasi. Kalau ini nilainya terlampau besar ini mungkin juga akan memberatkan holding. Jadi nanti akan dicari yang paling optimal pengembangan holding migas ke depan," tambahnya. (ara/ara)

Hide Ads